Seni tak hanya dipahami dari bentuknya, tapi juga dari makna yang tersirat di dalamnya. Demikian diungkapkan Bupati Gianyar DR. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati. MSi, mengutip kata mutiara dari ”Mahatma Gandhi” Ketika membuka Pameran Tunggal dengan tema “Tan Matepi Without Borders Solo Sculptor Exhibion I wayan Darlun di Museum Puri Lukisan Ubud Bali Sabtu 29/5 malam. Kecintaan seorang Bupati asal Puri Saren Ubud ini dengan seni tak terbatas. Hal ini ditunjukannyadengan sikap iklas dan bakti mengabdikan diri didunia seni dan pariwisata. Terbukti dengan sikapnya yang iklas ngayah Dia bersama saudaranya tetap komit dengan aktifitas yang bernuansa seni.
Puri Lukisan Ubud Gianyar Bali namanya sudah tidak asing lagi bagi seniman, dan pencinta seni. Terlebih dari bagi Hei Chi Oei, Dr Oei Hong Djien, Yusuf Wanandi tokoh seni ini sudah mengenal Bali dan mengunjungi Pulau Seribu Pura ini tahun 1970 an, kala itu dia masih ingat degan karya pematung andal di Desa Mas yang bernama Ida Bgs Tilem dan Nyana. Perkembanganya semakin pesat karya-karya pematung Bali ini dengan ciri khas berkualitas tinggi, makna dan fungsinya untuk membangkitkan rasa agar pematung dan generaqsi penerus tidaklah lupa pada makna dan hakekat hidup “ Tan Matepi”
Menurut Ketua Panitia Lei Chein Oei mengatakan terlaksananya Pameran Tunggal I wayan Darlun Din Museum Puri Lukisan Ubud Bali meruapakan kewajiban moral yang harus dia laksanakan untuk mengabdikan diri dibidang seni. Terlebih dalam kunjungannya Ke Museum Puri Lukisan beberapa tahun yang lalu Lei Chein Oei terinfirasi dengan Anak Agung Gde Ngurah Muning yang terlibat dalam kegiatan Museum Puri Lukisan hingga saat ini, pihaknya dibimbing dan diarahkan tentang arti dan makna seni sehingga tidak berlebihan dirinya mengucapkan terimaksih kepada Anak Agung Gde Ngurah Muning pria kelahiran 1932 tahun dibanjar Penataran Batuan Sukawati. Selain itu dia menambahkan cikal bakal terlaksananya pameran Solo dari Iwan Darlun merupakan tindak lanjut dari kegiatan ditahun 2006 yang bertema “ In The Morning of The World” di Jakarta bertepatan dengan acaea Emerging Market Forum kala itu patung karya I Wayan Darlun menarik perhatian banyak khalayak.Dan Pameran Catalog akan dilaksanakan 18 Mey s/d 18 juli 2010.
Bupati Gianyar dalam sambutannya ketika membuka Pameran Tunggal I wayan Darlun terkesima dan terpesona mengamati karya-karya pematung I Wayan Darlun yang merupakan anak didik dari Ida Bgs Tilem. Karya –Karya I Wayan Darlun selain mampu mengugah imajinasi seni juga mampu mengantarkan pengunjung terpesona memaknai arti dari “getokan” tangan-tangan alus I Wayan Darlun sehingga Gianyar yang terkenal dengan sebutan Kota seni dan Budaya bersykhur memiliki putra I wayan Darlun, semoga dalam perkembangannya lahir banyak Darlun-Darlun Muda untuk melestarikan seni patung yang sempat pudar ditahun 1990 an.”Saya sedihn merasakan ini, karena desa mas kita pernah satu-satunya terkenal ditahun 1970 an, memiliki Gallery bernama Ida Bgs Tilem, namum dalam perkembanganya hanya ada berdiri rumah-rumah kaca, tidak setenar dulu sangat Kokoh dengan asitectur klasik seperti art Shop Bali Ida Bgs Tilem dan FA Siadja.<”Ujar Bupati Tjok Ace mengenang Desa Mas ditahun l970 an.
Dalam perjalanan seni patung diakuinyan sempat surut namun pihaknya yakin akan dapat bangkit ditengah persaingan yang sangat ketat dan kompetitf ini. Kolektor pasti memiliki rasa dan naluri yang terbisik dalam bhatinnya untuk memilih yang terbaik dan berkualitas, tidak mungkin semuanya bisa dipaksa karena disadari keindahan, kesejekan, kedamaian dan ketentraman sifatnya tak terbatas.”Dulu Seni hanya dipersembahkan kepada Tuhan /Sang Pencipta/ atau penguasa dengan rasa tinjauan Agama dan pengabdian tidak mencamtukan siapa pembuatnya. Namun perkembangan global ditinjau dari nilai ekonomis dan pariwisata seni dan budaya sangat diperlukan adanya Lebel atau Nama siapa pembuatnya sehingga perhatian terhadap seniman tidak luntur dan bisa dipantenkan. Terlebih Kabupaten Gianyar telah memiliki Clinic Haki { Hak Cipta Karya ) sangat diharapkan mendaptarkan karya-karya seniman agar tidak diduplikat sehingga seniman –seniman kita danpat sejahtera.
Sementara itu menurut Dr. Oei Hong Djein Kolektor asal Jakarta yang terlibat dalam terselenggaranya Pameran Tunggal I Wayan Darlun dalam sambutanya mengatakan pihaknyadatang ke Bali di Tahun 1970 an, kala itu telah mengenal karya-karya bernuansa tinggi seperti Karya Ida Bgs Tilem, Ida Bgs Nyana dan kebetulan Darlun merupakan murid atau karyawan dari Ida Bgs Tilem sangat tepat corak dan ciri-ciri karya dari Darlun sehingga mampu menggugah pasar “dunia” selain itu Oei Hong Djein menambahkan tradisi melukis dan mematung di Bali sudah ada sejak dahulu laka, namun tan banyak diketahui awal mulanya tradisi itu.”sedikit sekali catatan sejarah yang mengupasnya, yang jelas tradisi melukis dan mematung mempunyai makna hakekat terkait dengan agama hindu<’Ujarnya. Lebih jauh diuraikan seni mematung merupakan seni yang diturunkan secara turun temurun karena kala itu belum adanya lembaga pendidikan atau sekolah yang mengajar pemahat dan melukis sehingga otomatis putra putrid mereka dididiki memiliki ketrampilan sehingga tidak mengaggur.”Patung patung Bali yang dimuat oleh seniamn-seniman ini sangat unik memiliki nilai tinggi dan kualitas keberadaanya perlu digalakkan dan dipertahnkan. “Seandainya ada pengaruh budaya luar seniman sejati kita tidak bakalan terpengaruh karena telah memiliki identitas ciri khas unik tersendiri. Dijaman Seni Kontemporer sekarang ini, ketika pluralisme didengan dengungkan ekshibisi seni rupa tradisionalseperti pameran patung Bali Tradisional ini menjadi sangat relevan,”tegasnya bersemangat.
Sedangkan Yusuf Wanandi Ketua Yayasan Bali Bangkit yang hadir dalam pembaukaan Pameran Patung Darlun akan beruapaya sekuat tenaga untuk mempromosikan Bali didunia Internasional terlebih dalam karya seni rupa patung dan yang lainnya, sangat seimbang goresan tangan alus dan terampil ini teruis kita promosikan dan bangkitkan didunia luar. Khususs tentang karya Darlun sesuai keliling mengamati guratan tangannya, Yusuf Wanandi berkeyakinan nuasa seni yang unik dari Darlun akan mampu menarik pasaran duania khususnya dalam seni Patung.(Humas Gianyar).