31 May 2010

“Tan Matepi “ Pameran Patung I Wayan Darlun.

Seni tak hanya dipahami dari bentuknya, tapi juga dari makna yang tersirat di dalamnya. Demikian diungkapkan Bupati Gianyar DR. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati. MSi,  mengutip    kata mutiara dari ”Mahatma Gandhi”  Ketika membuka Pameran Tunggal dengan tema “Tan Matepi Without Borders Solo Sculptor Exhibion I wayan Darlun  di Museum Puri Lukisan Ubud Bali Sabtu 29/5  malam.  Kecintaan seorang Bupati asal Puri Saren Ubud ini dengan seni  tak terbatas. Hal ini ditunjukannyadengan sikap iklas dan bakti mengabdikan diri didunia seni dan pariwisata. Terbukti dengan sikapnya yang iklas ngayah Dia bersama saudaranya   tetap komit dengan aktifitas yang bernuansa seni.

Puri Lukisan Ubud Gianyar Bali namanya sudah tidak asing lagi bagi seniman, dan pencinta seni. Terlebih dari bagi  Hei Chi Oei, Dr Oei Hong Djien, Yusuf Wanandi tokoh seni ini  sudah mengenal Bali dan mengunjungi Pulau Seribu Pura ini tahun 1970 an, kala itu dia masih ingat degan karya pematung  andal di Desa Mas yang bernama Ida Bgs Tilem dan Nyana. Perkembanganya semakin pesat karya-karya pematung Bali ini dengan ciri khas berkualitas tinggi, makna dan  fungsinya untuk membangkitkan rasa agar pematung dan generaqsi penerus tidaklah lupa pada makna dan hakekat hidup “ Tan Matepi”

Menurut Ketua Panitia Lei Chein Oei mengatakan terlaksananya Pameran Tunggal I wayan Darlun Din Museum Puri Lukisan Ubud Bali meruapakan kewajiban moral yang harus dia laksanakan untuk mengabdikan diri dibidang seni. Terlebih dalam kunjungannya Ke Museum Puri Lukisan beberapa tahun yang lalu Lei Chein Oei  terinfirasi dengan  Anak Agung Gde Ngurah Muning yang terlibat dalam kegiatan Museum Puri Lukisan hingga saat ini, pihaknya dibimbing dan diarahkan tentang  arti dan makna seni sehingga tidak berlebihan dirinya mengucapkan terimaksih kepada Anak Agung Gde Ngurah Muning pria kelahiran 1932 tahun dibanjar Penataran Batuan Sukawati. Selain itu dia menambahkan cikal bakal terlaksananya pameran Solo dari Iwan Darlun merupakan tindak lanjut dari kegiatan ditahun  2006 yang bertema “ In The Morning of The World” di Jakarta  bertepatan dengan acaea Emerging Market Forum kala itu patung karya I Wayan Darlun menarik perhatian banyak khalayak.Dan Pameran  Catalog akan dilaksanakan 18 Mey s/d 18 juli 2010.

Bupati Gianyar dalam sambutannya ketika membuka Pameran Tunggal I wayan Darlun terkesima dan terpesona  mengamati karya-karya pematung I Wayan Darlun yang merupakan  anak didik dari Ida Bgs Tilem. Karya –Karya I Wayan Darlun selain mampu mengugah imajinasi seni juga mampu mengantarkan pengunjung terpesona memaknai arti dari  “getokan” tangan-tangan alus I Wayan Darlun   sehingga Gianyar yang terkenal dengan sebutan Kota seni dan Budaya  bersykhur memiliki putra  I wayan Darlun, semoga dalam perkembangannya lahir banyak Darlun-Darlun Muda untuk melestarikan seni patung yang sempat pudar ditahun 1990 an.”Saya sedihn merasakan ini, karena desa mas kita pernah  satu-satunya terkenal ditahun 1970 an, memiliki Gallery   bernama Ida Bgs  Tilem, namum dalam perkembanganya hanya ada berdiri rumah-rumah kaca, tidak  setenar dulu  sangat Kokoh dengan asitectur klasik seperti art Shop Bali Ida Bgs Tilem  dan FA Siadja.<”Ujar Bupati Tjok Ace mengenang Desa Mas ditahun l970 an.

Dalam perjalanan  seni patung  diakuinyan  sempat surut namun pihaknya yakin akan dapat bangkit ditengah persaingan yang sangat ketat dan kompetitf ini. Kolektor  pasti memiliki  rasa dan naluri yang terbisik dalam bhatinnya untuk memilih yang terbaik dan berkualitas, tidak mungkin semuanya bisa dipaksa karena  disadari keindahan, kesejekan, kedamaian dan ketentraman sifatnya tak terbatas.”Dulu Seni hanya dipersembahkan kepada Tuhan /Sang Pencipta/ atau penguasa dengan rasa tinjauan Agama dan pengabdian  tidak mencamtukan siapa pembuatnya.  Namun perkembangan  global ditinjau dari nilai ekonomis dan pariwisata seni dan budaya  sangat diperlukan adanya Lebel atau  Nama siapa pembuatnya sehingga perhatian terhadap seniman tidak luntur dan bisa dipantenkan. Terlebih Kabupaten Gianyar telah memiliki Clinic Haki { Hak Cipta Karya )  sangat diharapkan mendaptarkan karya-karya  seniman agar tidak diduplikat  sehingga seniman –seniman kita danpat sejahtera.

Sementara itu menurut Dr. Oei Hong Djein Kolektor asal Jakarta yang terlibat dalam terselenggaranya Pameran Tunggal I Wayan Darlun   dalam sambutanya mengatakan  pihaknyadatang ke Bali di Tahun 1970 an, kala itu telah mengenal karya-karya bernuansa tinggi seperti Karya Ida Bgs Tilem, Ida Bgs Nyana dan kebetulan Darlun merupakan murid atau karyawan dari Ida Bgs Tilem sangat tepat corak dan ciri-ciri karya dari   Darlun sehingga mampu menggugah pasar “dunia” selain itu Oei Hong Djein menambahkan  tradisi melukis dan mematung di Bali sudah ada sejak dahulu laka, namun tan banyak diketahui awal mulanya tradisi itu.”sedikit sekali catatan sejarah yang mengupasnya, yang jelas tradisi melukis dan mematung mempunyai makna hakekat terkait dengan agama hindu<’Ujarnya. Lebih jauh diuraikan seni mematung merupakan seni yang diturunkan secara turun temurun karena kala itu belum adanya lembaga pendidikan atau sekolah yang mengajar pemahat dan melukis sehingga otomatis putra putrid mereka dididiki memiliki ketrampilan sehingga tidak mengaggur.”Patung patung Bali yang dimuat oleh seniamn-seniman ini sangat unik memiliki nilai tinggi dan kualitas keberadaanya perlu digalakkan  dan dipertahnkan. “Seandainya ada pengaruh budaya luar seniman sejati kita tidak bakalan terpengaruh karena telah memiliki identitas ciri khas unik tersendiri. Dijaman Seni Kontemporer  sekarang ini, ketika pluralisme didengan dengungkan ekshibisi seni rupa tradisionalseperti pameran patung Bali Tradisional ini menjadi sangat relevan,”tegasnya bersemangat.

Sedangkan Yusuf Wanandi Ketua Yayasan Bali Bangkit yang hadir dalam pembaukaan Pameran Patung Darlun  akan beruapaya sekuat tenaga untuk mempromosikan Bali didunia Internasional terlebih dalam karya seni rupa patung dan yang lainnya, sangat seimbang  goresan tangan alus dan terampil ini  teruis kita promosikan dan bangkitkan didunia luar. Khususs tentang karya   Darlun sesuai keliling mengamati guratan tangannya, Yusuf Wanandi berkeyakinan nuasa seni yang unik dari Darlun akan mampu menarik pasaran duania khususnya dalam seni Patung.(Humas Gianyar).

Tentang


Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Portal Layanan


Kontak Kami


Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .