02 June 2010

Grebeg Aksara Persada Revolusi Moralitas Negeri

Dalam rangka memperingati tujuh abad Bhineka Tunggal Ika, dilaksanakan Grebeg Aksara di Pura Taman Pule Desa Pakraman Mas, Ubud (1/7). Bendesa Pakraman Mas, I Wayan Muka selaku panitia acara menerangkan bahwa pada hakekatnya pelaksanaan Grebeg Aksara bertujuan memohon keselamatan dunia dengan segala isinya kepada Tuhan Yang Maha Esa. ” Bahwasanya umur dunia ini sudah tua bahkan berbagai ramalan mengatakan kiamat sudah dekat, dimana tanda-tandanya diyakini sudah muncul seperti Tsunami, Lumpur Lapindo, dan berbagai bencana alam yang menimpa dunia semestinya menjadikan kita sebagai umat beragama wajib berupaya meningkatkan serada bhakti kepada Tuhan, yang antara lain pada hari ini menggelar yadnya Grebeg Aksara,” terang Bendesa Adat Mas, Muka.

Lebih  lanjut dijelaskan, bahwa melalui Grebeg Aksara (secara harfiah berarti perjalanan aksara) ini kita berharap yadnya yang digelar ditambah dengan Nedunan Pustaka dan Benda-benda Suci mampu menambah fibrasi/kekuatan yadnya dalam memohon keselamatan kepada Tuhan. Prosesi yang bergelar ”Grebeg Aksara Prasada Menapak Bumi Nusantara” kali ini secara khusus bermaksud untuk mengembalikan moralitas negeri dengan cara kembali pada ajaran sastra agama, sehingga manusia akan selalu ingat kepada kesejatian dirinya. Sementara dipilihnya Pura Taman Pule sebagai tempat prosesi bermakna sebagai tempat penyatuan Siwa dengan Budha, dimana Pura Taman Pule sebagai simbol Siwa karena yang berstana adalah Dhang Hyang Dwijendra sedangkan simbol Budha dilambangkan oleh Grya Buda Keling, Karangasem tempat stana Dhang Hyang Empu Astapaka. Perlu diketahui bahwa prosesi Grebeg Aksara yang awalnya dipelopori oleh Ida Bagus Grand Oka (seorang Dosen Sastra Unud) beserta Yayasan Bajra Sandi dan Ida Bagus Balik Ambara yang berlangsung di Pura Taman Pule ini merupakan prosesi yang ke-enam. Kegiatan ini pertama kali digelar pada tahun 2000 bertempat di Uluwatu, kemudian secara berturut-turut di gelar di Catur Muka Denpasar tahun 2005, Grya Budha Keling Karangasem tahun 2009, Tenganan, Trowulan Jatim, dan hari ini di Pura Taman Pule Mas (tahun 2010). Prosesi kali ini diawali dengan Nedunang Pustaka Sutasoma di Griya Budha Keling kemudian dilanjutkan Nedunang Pustaka Negara Kerta Gama di Klungkung dan Nedunang Topeng Gajah Mada di Blahbatuh Gianyar. Semua Pustaka Suci ini ditambah Benda-benda Suci yang berasal dari Keraton Solo, Siliwangi, Trowulan, Yogjakarta dll, berkumpul di Patung Brahma Lelare (Patung Bayi Sakah) kemudian diarak ke Pura Taman Pule Mas. Sesampainya Pustaka dan Benda Suci ini di Pura Taman Pule disambut oleh ribuan umat dan tepat pukul 12.00 Wita, benda suci berupa Topeng secara bergantian Mesolah/Dipentaskan di Jaba Madya Pura Taman Pule. Uniknya pelaksanaan Grebeg Aksara kali ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Kelahiran Pancasila dan Hari Anak Se-Dunia. Turut hadir dan menyaksikan prosesi ini antara lain Raja-raja se-Nusantara, Perwakilan dari Gubernur Bali, dan Bupati Gianyar Cok Ace serta tokoh-tokoh masyarakat/Puri Gianyar.(Humas Gianya

Tentang


Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Portal Layanan


Kontak Kami


Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .