13 March 2015

Sosialisasi Pendidikan Seks Usia Dini

Edukasi atau pendidikan seks usia dini sangat penting dan besar manfaatnya untuk mencegah terjadinya seks bebas, pernikahan dini bahkan mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak.  Di era globalisasi ini, sudah bukan hal yang tabu orang tua memberikan pendidikan seks pada anak sejak dini. Jangan sampai mereka belajar tentang seks lewat internet, karena mereka bisa mengintepretasikannya lain bahkan bisa kebablasan.

Hal ini ditekankan,dr. Nyoman Rudi Susantha SP.OG (K) dari RSUD Sanjiwani Gianyar saat sosialisasi Kesehatan reproduksi dan Pendidikan Seks Usia dini Untuk mencegah terjadinya pernikahan Dini, di Wantilan Pura Dalem Sanding, Kecamatan Tampaksiring, (12/3). Pendidikan seks bukanlah hal yang tabu dan memalukan untuk dibicarakan dengan anak, asal diberikan sesuai dengan tahapan umur.  Jika tidak diajarkan, mereka akan mencari tahu lewat teman ataupun internet yang saat ini dengan begitu mudahnya diakses. Ini yang sangat berbahaya, dari yang awalnya hanya ingin mengetahui  atau menonton akhirnya berlanjut untuk mencoba melakukan.

“JIka orang tua yang memperkenalkan, tentu dibarengi dengan nasehat dan rambu-rambu larangan mana yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan serta apa akibatnya,” jelas dr. Rudi Susantha.

Pada kesempatan itu, dokter kandungan ini juga mengajarkan pada peserta yang hadir apa itu organ seks yang ada pada tubuh kita, bagaimana cara merawat dan menjaganya. Menurutnya saat yang tepat untuk mengajarkan anak tentang pendidikan seks adalah saat dimana anak tersebut mulai sadar akan seks . Mereka mulai menyadari ada perbedaan alat kelamin antara laki-laki dan perempuan. Saat itulah penting untuk diperkenalkan pendidikan seks pada anak.

Sementara itu angota Komisi IV DPRD Kabupaten Gianyar, I Made Ratnadi, SE yang menyempatkan diri hadir pada acara sosialisasi tersebut, sangat mengapresiasi positif acara seperti ini. Terlepas dari tugasnya di komisi IV yang membidangi tentang pendidikan,  olahraga maupun kesejahteraan . Sebagai seorang perempuan dan ibu, hatinya juga sering merasa was-was dengan kondisi pergaulan anak-anak jaman sekarang. Anak SD sudah terbiasa pegang gadget yang tentu saja juga sudah paham cara mencari situs-situs yang ada di internet. Sedangkan sebagai orang tua, mereka tidak bisa 24 jam mengawasi kegiatan anak-anak di rumah ataupun disekolah. Untuk itulah ia sangat mendukung kegiatan sperti ini dan berharap kedepannya sosialisasi ini bisa menyasar anak-anak sekolah dari tingakt SD hingga SMA.

“Mereka harus diberi pemahaman tentang pendidikan seks, hingga mereka bisa melakukan yang terbaik bagi dirinya, keluarga maupun masa depannya,” Kata Ratnadi. 

Kabid. Perlindungan Perempuan dan Anak, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Kabupaten Ginyar, A.A  Sri Laksmi Paramita Dewi, pada kesempatan itu lebih banyak menekankan bahwa Pemkab. Gianyar melalui Badan PP dan KB juga memberi perhatian dan perlindungan yang lebih pada perempuan dan anak. Mereka-mereka ini rentan terhadap tindak kekerasan baik itu dirumah atau lingkungan sekitarnya.

Sosialisasi ini dilakukan di tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar, dimulai tanggal 11 -24 Maret 2015. Tujuannya adalah agar pendidikan tentang seks pencegahan pernikahan dini, ini bisa merata hingga tingkat desa/banjar. Apalagi saat ini Kabupaten Gianyar tengah berupaya menuju Kabupaten Layak Anak (KLA), sehingga perlindungan anak sebagai generasi penerus perlu mendapat perhatian lebih. (Humas Gianyar/Eni)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .