Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun mewakili Bupati Gianyar secara resmi melantik Ketua dan Pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Gianyar periode Tahun 2025-2030, bersamaan dengan pelantikan Ketua dan Pengurus Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) masa bakti 2025-2030 oleh Ketua WHDI Provinsi Bali Tjok Istri Sri Rasmawati Yudhara di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, Kamis (9/10). Ketua GOW dan WHDI Gianyar kini dijabat oleh Ny. Diana Dewi Agung Mayun. Sebagai leading sector kegiatan pelantikan dan pengukuhan GOW diampu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Gianyar sementara untuk pelantikan / pengukuhan WHDI Kabupaten Gianyar diampu oleh Bagian Kesra Setda Kabupaten Gianyar.
Turut hadir Ketua BKOW Provinsi Bali Ny. Seniasih Giri Prasta, Ketua WHDI Prov Bali Tjok Istri Sri Rasmawati Yudhara, Ketua TP.PKK Gianyar Ny. Ida Ayu Ketut Surya Adnyani Mahayastra serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun menyampaikan apresiasi kepada para pengurus yang baru dilantik. Dirinya menekankan pentingnya peran strategis perempuan dalam memperkuat pembangunan daerah, baik melalui GOW maupun WHDI.
“Saya harap ibu-ibu dapat menjalankan program organisasi dengan baik dengan membawa misi dan tujuan yang mulia demi melahirkan serta meningkatkan seluruh potensi perempuan guna mendukung pembangunan di Kabupaten Gianyar yang kita cintai,” kata Wabup Agung Mayun.
Lanjutnya, keberadaan WHDI dan GOW merupakan mitra strategis Pemerintah Daerah dalam memberdayakan perempuan di setiap proses pembangunan. Kedua organisasi ini diharapkan terus memberikan ide dan program kerja yang sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Gianyar. GOW juga berperan sebagai pengayom, panutan, serta penggerak bagi organisasi wanita lainnya, dengan terus meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan perempuan melalui berbagai kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua BKOW Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta, dalam arahannya menekankan pentingnya kedisiplinan dan kekompakan dalam berorganisasi. “Pengurus WHDI harus taat dan patuh terhadap aturan serta AD/ART organisasi. WHDI harus dikembangkan dan terus diasah. Kita organisasi wanita tidak ada kata persaingan, karena ini sifatnya ngayah,” tegasnya.
Istri Wagub Bali yang juga menjabat sebagai penasehat WHDI Bali mengingatkan pentingnya menyebarluaskan peran WHDI hingga ke tingkat bawah, mencakup 273 desa adat, guna membantu menyukseskan visi dan misi pemerintah daerah.
Ny. Seniasih juga mengingatkan pentingnya GOW memiliki badan hukum yang jelas sebagai bentuk legalitas organisasi. Hal ini penting agar GOW dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab organisasi dengan dasar hukum yang kuat, serta memperluas jangkauan program-program pemberdayaan perempuan.
Turut hadir Ketua BKOW Provinsi Bali Ny. Seniasih Giri Prasta, Ketua WHDI Prov Bali Tjok Istri Sri Rasmawati Yudhara, Ketua TP.PKK Gianyar Ny. Ida Ayu Ketut Surya Adnyani Mahayastra serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun menyampaikan apresiasi kepada para pengurus yang baru dilantik. Dirinya menekankan pentingnya peran strategis perempuan dalam memperkuat pembangunan daerah, baik melalui GOW maupun WHDI.
“Saya harap ibu-ibu dapat menjalankan program organisasi dengan baik dengan membawa misi dan tujuan yang mulia demi melahirkan serta meningkatkan seluruh potensi perempuan guna mendukung pembangunan di Kabupaten Gianyar yang kita cintai,” kata Wabup Agung Mayun.
Lanjutnya, keberadaan WHDI dan GOW merupakan mitra strategis Pemerintah Daerah dalam memberdayakan perempuan di setiap proses pembangunan. Kedua organisasi ini diharapkan terus memberikan ide dan program kerja yang sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Gianyar. GOW juga berperan sebagai pengayom, panutan, serta penggerak bagi organisasi wanita lainnya, dengan terus meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan perempuan melalui berbagai kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua BKOW Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta, dalam arahannya menekankan pentingnya kedisiplinan dan kekompakan dalam berorganisasi. “Pengurus WHDI harus taat dan patuh terhadap aturan serta AD/ART organisasi. WHDI harus dikembangkan dan terus diasah. Kita organisasi wanita tidak ada kata persaingan, karena ini sifatnya ngayah,” tegasnya.
Istri Wagub Bali yang juga menjabat sebagai penasehat WHDI Bali mengingatkan pentingnya menyebarluaskan peran WHDI hingga ke tingkat bawah, mencakup 273 desa adat, guna membantu menyukseskan visi dan misi pemerintah daerah.
Ny. Seniasih juga mengingatkan pentingnya GOW memiliki badan hukum yang jelas sebagai bentuk legalitas organisasi. Hal ini penting agar GOW dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab organisasi dengan dasar hukum yang kuat, serta memperluas jangkauan program-program pemberdayaan perempuan.