Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya meletakkan batu pertama pembangunan Pasar Singakerta, Ubud. Pasar Singakerta rencananya akan dijadikan pasar penampungan sementara para pedagang pasar Ubud, dimana pasar ubud akan direnovasi (7/4).
Menurut Asisten II Kabupaten Gianyar, I Gede Widharma Suharta Sesuai dengan perjanjian yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan Desa Pekraman Singakerta, Desa Pekraman Singakerta memberikan lahan sebesar 1,5 Ha untuk membangun pasar Singakerta sebagai lokasi penampungan sementara para pedagang di Pasar Ubud. Jumlah kios dan los yang akan di bangun di pasar Singakerta sesuai dengan jumlah para pedagang Pasar Ubud yakni, 284 unit, yang terbagi atas 176 kios dan 108 Los. Dengan luas 3x4 m untuk kios dan 1,5x2 m untuk los. Selanjutnya setelah pasar Singakerta selesai dipergunakan oleh para pedagang Pasar Umum Ubud maka pengelolaan pasar desa Singakerta akan diserahkan kepada Desa Pekraman Singakerta.
Ditambahkan semua dana yang dikeluarkan untuk renovasi Pasar Umum Ubud dan Pasar Singakerta berasal dari swadaya para pedagang Pasar Umum Ubud.
Panitia pembangunan Pasar Desa Singakerta dan Pasar Ubud, Tjokorda Gede Indrayana, menyatakan bahwa Pasar Desa Singakerta (pasar penampungan sementara pedagang pasar Ubud) rencananya akan dibangun selama 120 hari (4 bulan). Dikerjakan oleh PT Tunas Jaya Sanur bekersa sama (KSO) dengan PT Adi Murti. Diharapkan pembangunan pasar Desa Singakerta berjalan dengan lancar, tepat waktu dan berkualitas baik sesuai dengan perencanaan dan harapan sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat luas.
Bupati Gianyar menyatakan bahwa Pasar Desa Singakerta akan menjadi pasar Tradisional Modern terbesar di Provinsi Bali yang dibangun diatas lahan 1,5 Ha dengan konsep bangunan dan fasilitas modern namun dengan sistem transaksi tradisional, merujuk pada Pasar Bumi Serpong Damai yang ada di Serpong Provinsi Banten.
Dengan konsep Tradisional Modern diharapakan pasar tradisional tidak kalah saing dengan pasar modern yang sekarang sedang marak melanda Provinsi Bali. Tentunya dengan keberadaan Pasar ini membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Untuk itu dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat sangat diharapkan untuk kelancaran pembangunan dan keberadaan pasar tersebut. (Humas Gianyar)