Mendidik anak usia dini harus terapkan pola Bermain, Cerita dan Lagu (BCL). Karena pola itu lebih tepat digunakan daripada dengan pendidikan formal atau semacamnya. Demikian diungkapkan Ketua IGTKI Provinsi Bali Dra. Tjok. Istri Mas Mingguwati, M.Pd pada Workshop dan Parenting bagi guru TK dan PAUD se-Kabupaten Gianyar di Balai Budaya, (17/5).
Saat ini seringkali para orang tua memaksa anaknya ikut berbagai macam les yang belum tentu sesuai dengan umurnya, seperti les membaca dan berhitung pada usia pra TK. Hal ini sangat bertentangan dengan pola pendidikan untuk anak usia dini. Membaca atau berhitung boleh diajarkan, tapi itupun sebatas pengenalan angka dan huruf. Sebaiknya dikenalkan lewat gambar dan lagu. Dengan cara bermain anak-anak akan mendapatkan suasana sekolah yang sangat menyenangkan, lewat cerita mereka akan mendapatkan pendidikan moral yang dapat diingat dan diikuti dengan mudah dan melalui lagu pengenalan pelajaran akan menjadi lebih menyenangkan. Hal ini sesuai dengan tema workshop adalah meningkatkan kecerdasan anak yang berkarakter melalui kegiatan bermain, cerita dan lagu.
“Jangan sekali memaksa anak mempelajari pelajaran yang belum sesuai dengan tingkat umurnya,” tegas Tjok Isti Mingguwati.
Dijelaskan juga, saat ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku diharapkan untuk guru TK harus berpendidikan S1, sedangkan untuk guru PAUD dan taman bermain masih diperbolehkan pendidikan SMA atau sederajat. Namun demikian, mereka tetap diwajibkan terus mengasah diri agar dapat memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak.
Sementara itu ketua IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) Kabupaten Gianyar, A.A. Alit, S.Pd menjelaskan workshop diikuti hampir 500 lebih guru TK dan PAUD se-Kabupaten Gianyar. Selain workshop, juga akan diadakan acara parenting yaitu pertemuan orang tua murid dengan para guru. Tujuannya adalah untuk sama-sama mempelajari cara-cara mendidik anak yang ramah sesuai dengan tingkatan usia mereka. Pada acara workshop akan mendatangkan nara sumber, Herman Husdiawan,S.Pd.C.ST.CM dan pada acara parenting akan dipandu oleh nara sumber dari Undiksa Singaraja.
Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata menyambut baik workshop guru-guru TK ini, karena pada usia inilah anak-anak paling tepat dikenalkan pendidikan budi pekerti. Berdasarkan pengalaman bupati, pada usia ini apapun yang diberikan oleh guru akan menjadi memori yang tetap diingat sepanjang hidup.
“Jadi sangat penting memnanamkan hal-hal yang baik pada anak-anak pada usia ini,” tegas Bupati Bharata.
Selain itu Bupati juga sangat mengharapkan pada guru-guru TK dalam mendidik jangan memakai cara kekerasan, meski memang tidak dipungkiri mendidik anak TK bukanlah hal yang mudah, perlu kesabaran yang ekstra. Pendidikan harus diberikan dengan cara kasih sayang, karena pasti itu akan melekat pada memori anak didik sepanjang hayat mereka. (Humas Gianyar)