15 September 2010

Beringin Ratusan Tahun Tumbang, Rusak 13 Pelinggih di Pura Dalem Bunteh

Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Cokorda Putra Pemayun dan Kadis PU, Nyoman Nuadi, selasa (14/9) meninjau Pura Dalem Desa Pakraman Bunteh, Kerta, Payangan yang rusak akibat ditimpa pohon beringin ratusan tahun.

Pohon Beringin berumur sekitar 150 tahun, roboh pada senin (13/9) lalu menimpa 13 Pelinggih di Pura Dalem Bunteh. Menurut saksi mata Jro Mangku Nyoman Bawadana (Mangku Pura Dalem Bunteh), robohnya pohon setinggi 50 m, terjadi sekitar pukul 12.00 wita. Sebelum kejadian warga yang sedang menghadiri acara pernikahan disekitar pura dikagetkan dengan suara ranting patah sebanyak 3 kali secara beruntun. Beberapa detik kemudian terdengar suara dentuman pohon yang sangat keras. Warga dan beberapa anak yang ada disekitar pura langsung berlari mendekat, beberapa diantaranya bahkan sempat menangis melihat belasan pelinggih pura yang hancur. “Kami benar-benar kaget dan tidak menduga pohon beringin di Pura Dalem roboh, padahal hari itu tidak ada hujan dan angin tidak bertiup dengan kencang”, tutur Jro Mangku Nyoman Bawadana.

Akibat tumbangnya pohon beringin, sebanyak 13 pelinggih dan bangunan Pura Dalem rusak berat. Bangunan dan Pelinggih rusak diantaranya, 1 Bale Paruman, 3 Gedong Penyimpenan, 1 Bale Peselang, 1 Padmasana, 1 Bale Panggungan, 1 Bale Patok, 2 Penglurah, 1 Bale Pemiosan, 2 Penglurah, selain itu Kori Agung Pura serta Gong Gede serta Busana Pelinggih juga mengalami rusak parah, terang Bendesa Pakraman Bunteh, Nyoman Adiana.

Akibat bencana ini, kami urung meprade pelinggih, padahal sehari sebelum kejadian berdasarkan kesepakatan paruman (rapat) seluruh krama sudah sepakat untuk mrada pelinggih pura. “akibat bencana ini, kami harus mengurungkan niat mreda pura sesuai kesepatan dalam paruman krama pada minggu 12 September lalu,” ungkap Bendesa Pakraman Bunteh Nyoman Adiana. Akibat kejadian ini pula kerugian ditaksir mencapai Rp. 1 Milyard lebih. Hal ini mengingat kondisi keseluruh pura baru saja rampung di bangun bergaya arsitektur Bali.

Terkait antisipasi kejadian ini, krama Desa Pakraman Bunteh telah berupaya dengan melakukan pemangkasan terhadap beberapa ranting. Selain itu di tahun 1981, lokasi Pura digeser agak kebarat seperti lokasi sekarang. Hal ini dilakukan karena di lokasi lama pohon beringan tepat berada di tengah areal pura. Untuk menghindari hal tersebut lokasi pura digeser sekitar 5 meter kearah barat. Namun akibat robohnya pohon tersebut upaya pemindahan ini ternyata tidak dapat menghindari bencana yang merusak beberapa pelinggih di Pura Dalem yang disungsung oleh 93 KK.

Bupati Gianyar dihadapan krama meminta agar dilakukan proses pecaruan yang kemudian dilanjutkan dengan nunasan bawos anak lingsir (mohon petunjuk kepada pendeta). Selanjutkan berdasar atas petunjuk nantinya, dilakukan pemilihan atas bekas reruntuhan untuk dapat digunakan kembali untuk bangunan beberapa pelinggih dan bangunan lainnya. Terkait dengan pembersihan pohon di areal pura, Bupati memerintah jajarannya untuk membantu warga, dengan mengerahkan alat potong dan keperluan lainnya. Dalam kesempatan itu, Bupati Gianyar juga menyerahkan bantuan Rp. 5 juta.

Selepas meninjau Pura Dalem Bunteh, Bupati berserta rombongan juga melakukan pemantuan terhadap amblasnya tembok Pura Puseh Desa Pakraman Penginyahan, Desa Puhu, Payangan. Terhadap kondisi ini, Bupati meminta Kepada Kepala BPBD untuk mengkoordinasikan kejadian ini dengan instansi terkait untuk dicari penanganannya.(Humas Gianyar)

Tentang


Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Portal Layanan


Kontak Kami


Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .