06 June 2016

TP.PKK Kab. Gianyar Gelar Workshop Tentang Banten Sehari-Hari

Banten saiban (yadnya sesa)  atau bagi masyarakat dikenal dengan istilah  banten jotan tentu bukanlah hal yang asing. Sejak kecil kita sudah dibiasakan oleh orang tua, selesai memasak harus menghaturkan saiban terlebih dahulu. Kebiasaan ini sudah melekat dalam dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, bagi sebagian besar masyarakat, mebanten saiban hanya sebagai suatu keharusan yang jika tidak dilakukan akan membawa akibat secaraa niskala. Hampir tidak ada yang tahu apa makna saiban tersebut, berapa jumlahnya dan kepada siapa saja di haturkan.

Untuk lebih membuka wawasan kita tentang, apa itu banten yang biasa kita lakukan sehari-hari TP.PKK Kabupaten Gianyar menggelar workshop merangkai bunga dan janur, khususnya tentang banten saiban (yadnya sesa), segehan kliwon (napkala kajeng kliwon, tilem) serta banten daksina dan berbagai perlengkapannya,serangkaian kegiatan PKB XXXVIII 2016 di Balai Budaya Gianyar, (2/6).

Nara sumber Dra. Ni Made Sri Arwati mengatakan, saiban atau jotan adalah sejenis banten yang paling kecil yang dihaturkan setiap hari setelah selesai memasak dan sebelum makan berupa nasi dan lauk pauk seadanya. Banten saiban merupakan caru yang paling kecil dihaturkan pada bhutakala dan juga pada para bhutakala penjaga penjuru mata angina sesuai dengan jumlah urip bhuwana masing-masing.

“banten saiban lebih pada etika atau susila yang diajarkan pada umat hindu, sebagai wujud terima kasih kita pada yang maha pencipta karena kita telah diberi berkah yang melimpah,” jelas Sri Arwati.

Ketua TP.PKK Kabupaten Gianyar , Ny. Surya Adnyani Mahayastra mengatakan, kegiatan yang diikuti oleh organisasi wanita di KabupatenGianyar ini dari segi tema sangatlah menarik. Karena, hampir tiap hari kita melaksanakan banten saiban, mesegeh saat kajeng kliwon, tilem namun kita sering tidak tahu pada siapa persembahan itu kita haturkan. Lewat workshop ini, akan membuka mata kita apa makna dari banten yang kita haturkan, dan di tempat-tempat mana saja banten itu boleh kita haturkan.

“Saya harap ibu-ibu peserta workshop ini nantinya dapat menularkan ilmunya, baik pada keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Jadi kita tidak hanya sekedar tau mebanten saja, namun juga tahu dimana kita menghaturkan dan apa maknanya,” tegas Ny. Adnyani Mahayastra.

Sementara itu Bupati Gianyar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadis Kebudayaan Kabupaten Gianyar, IGN Wijana mengatakan sangat mendukung segala kegiatan yang bertujuan untuk pelestarian budaya.  Selain itu workshop semacam ini dapat menjadi landasan yang kokoh untuk membangun generasi muda yang berlandaskan ke hinduan. (Humas Gianyar/Eni)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .