20 April 2015

Sendratari Ramayana Kolosal dan Peluncuran Kembang Api Meriahkan Malam Puncak Perayaan HUT Ke-244 Kota Gianyar

Pementasan sendratari Ramayana kolosal di open stage Balai Budaya pada puncak HUT Kota Gianyar ke-244, (19/4), mampu menghipnotis penonton yang memadati lapangan Astina Raya. Sendratari dengan lakon “Wibisana Madeg Nata” melibatkan 450 penari  dan menampilkan konsep estetis sendratari sebagai dramatari modern dalam bentuk tari berlakon atau mengisahkan suatu drama dengan media utama seni tari yang diperkuat iringan gamelan.

Dalam pementasan sendratari yang dimulai pukul 20.00 wita dan berdurasi 2 jam itu, tampak peran dalang yakni I Ketut Darya dan I Wayan Bawa sangat menonjol dan  dominan bahkan menjadi faktor terpenting pada pertunjukan malam itu, serta penggunaan set panggung serta property sesuai lakon. Semua penari tampak serius dalam mengekspresikan cerita dengan menggunakan panggung atas dan bawah open stage. Sesekali tarian diiringi gambelan kolaborasi dari drumband Ajendam IX Udayana.

Penggunaan properti seperti pohon-pohonan, ogoh-ogoh dalam wujud raksasa, kereta kuda, burung jatayu dan ornamen lainnya mewarnai aksi  kolosal sendratari malam itu. Tak jarang percikan kembang api menghiasi panggung saat diceritakan kerajaan Alengka dibakar oleh Hanuman.

Dalam pentas sendratari dari Sanggar Paripurna Bona, Blahbatuh itu, menceritakan kisah keberhasilan Rama mendapatkan Dewi Sita melalui sayembara di negeri Matila, sampai akhirnya  Rama, Sita dan Laksmana menjalani pembuangan selama 15 tahun ke hutan Dandaka. Banyak cobaan yang dihadapi dalam pengembaraannya, salah satunya Sita diculik oleh Rahwana raja Alengka. Dalam mencari Sita, Rama berjumpa dengan Sugriwa, Hanuman dan pasukan Wenara. Hanuman diperintahkan untuk mencari Sita sampai akhirnya Hanuman yang tertangkap berhasil berbalik membakar seluruh negeri Alengka. Perang pun terjadi , satu per satu pihak Alengka berguguran termasuk Kumbakarna. Melihat kejadian ini Rahwana berubah wujud  menjadi Dasamuka (Raksasa dengan 10 kepala) Bekat kesigapan Rama, Rahwana dapat dikalahkan. Wibisana kemudian dinobatkan mejadi raja Alengka dengan prosesi upacara yang dimeriahkan para wenara dan seluruh rakyat Alengka.

Art Director pementasan sendratari kolosal yang juga ketua Sanggar Paripurna Bona, I Made Sidia mengungkapkan sendratari kolosal dipersiapkan selama 2 bulan dengan melibatkan penari dan seniman Gianyar dan beberapa dari daerah di Bali.

Pentas akbar ini disaksikan langsung Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata beserta undangan lainnya. Bahkan tampak Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sangat menikmati pementasan sendratari kolosal yang sarat dengan filosofi dan keindahan seni tari. Pada akhir pementasan berlangsung pesta kembang api di tengah lapangan Astina Raya. (Humas Gianyar/ww)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .