Berdasarkan data KPA Provinsi Bali, estimasi jumlah populasi rawan tertular HIV di Kabupaten Gianyar, sekitar 15.701 orang. Jumlah ini termasuk penduduk asli maupun pendatang yang tinggal di Wilayah Kabupaten Gianyar. Kasus HIV/AIDS yang terjadi di Gianyar hingga September 2011 sebanyak 214 kasus dengan 24 kasus kematian. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris KPA Kabupaten Gianyar, Dewa Made Oka Sedana saat Renstra dan Implementasi Perda Penanggulangan AIDS Kabupaten Gianyar tahun 2011-2015 di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Gianyar (6/12).
Renstra di hadiri oleh, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Gianyar, Tim Asistensi KPA Provinsi Bali dan perwakilan dinas terkait di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar
Dewa Oka Sedana, lebih lanjut menjelaskan, dari 15.701 orang rawan terinfeksi HIV/AIDS berasal dari populasi penasun (pemakai narkoba jarum suntik) sebanyak 237 orang, pasangan penasun sebanyak 65 orang, WPS (Wanita Pekerja Sex) langsung sebanyak 175 orang, Pelanggan WPS Langsung sebanyak 3.583 orang, pasangan pelanggan WPS langsung sebanyak 1.583 orang, WPS tidak langsung sebanyak 577 orang, pelanggan WPS tidak langsung sebanyak 4.874 orang, pasangan pelanggan WPS tidak langsung sebanyak 2.152 orang, waria sebanyak 50 orang, pelanggan waria sebanyak 97 orang , LSL (lelaki sex dengan lelaki) sebanyak 2.247 orang dan warga binaan sebanyak 61 orang.
Menurut Dewa Sedana, dalam rangka penanggulangan hal tersebut di dalam Renstra tahun 2012 KPAD Gianyar merencanakan pembentukan Kader Desa Peduli AIDS (KDPA) di masing-masing Desa Pekraman. Keberadaan KDPA yang terbentuk nantinya akan menjadikan, Kabupaten Gianyar sebagai satu-satunya kabupaten di Indoensia yang dalam penanggulangan HIV/AIDS, melibatkan peran masyarakat desa secara langsung. KPAD juga merencanakan penambahan tenaga terlatih terutama bidan dalam deteksi PMTCT, tenaga VCT dan laboratorium.
Selain itu untuk tahun 2012, rencananya klinik VCT yang sudah ada 2 buah di Kabupaten Gianyar, akan ditambah 2 klinik lagi, yakni di UPT Kes Sukawati I dan UPT Kes Tegallalang I. Dimana saat ini tenaga dokter, bidan dan paramedisnya telah tersedia. KPAD Gianyar juga akan terus menyasar ke tempat-tempat yang beresiko tinggi penularan HIV/AIDS seperti kafe remang-remang, hiburan malam dan panti pijat untuk memberikan konseling dan pembinaan.
Ditambahkan, saat ini Kabupaten Gianyar telah memiliki Klinik VCT, layanan PMTCT dan Harm Reduction. Selain itu dalam rangka pencegahan juga di sekolah-sekolah dikembangkan KSPAN dan pembentukan pokja AIDS di tingkat kecamatan dan desa.
Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya selaku Ketua KPA Kabupaten Gianyar menjelaskan, pembentukan KDPA di tiap desa pekraman dirasa sangat efektif guna pencegahan dan penaggulangan HIV/AIDS. Keberadaan KDPA nantinya dapat menjadi media infomasi, edukasi kepada masyarakat. Sehingga memberikan pendidikan dan pemahaman yang benar tentang HIV/AIDS seperti bagaimana sesungguhnya HIV/AIDS bisa ditularkan sehingga menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Tahun 2011, KPAD Gianyar meraih penghargaan nasional sebagai KPA berprestasi kategori khusus KPA Mandiri, hal tersebut juga merupakan motivator bagi KPAD Gianyar untuk melakukan inovasi baru dan efektif guna penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS di tahun mendatang seperti halnya KDPA.
Diharapkan dengan peran serta masyarakat serta seluruh stakeholder dengan dilaksanakannya program-program yang ada dalam renstra, pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar dapat sukses sehingga jumlah penderita mampu ditekan.(Humas Gianyar)