Perpustakaan Daerah Kabupaten Gianyar yang berlokasi di Balai Budaya Gianyar dinilai Tim Lomba Perpustakaan Tingkat Provinsi Bali (13/6).
Kepala Perpustakaan Kabupaten Gianyar, A.A. Sri Marwati, mengatakan minat baca dikalangan masyarakat Gianyar mengalami kenaikan semenjak Perpustakaan Umum Daerah milik Pemda Gianyar dipindahkan keBalai Budaya tahun 2011 lalu, sebelumnya Perputakaan Umum Gianyar sejak 1990 berlokasi di SD 2 Gianyar di Banjar Tegaltugu, Gianyar. Pada saat Perpustakaan berada disana, masyarakat sedikit yang mengunjungi, karena tempat yang susah dijangkau.
Pengunjung Perpustakaan Gianyar tahun 2012 mencapai 8.884 orang, dengan jumlah koleksi buku 18.121 buah dan dipinjam warga 8.596 buah. Jumlah anggota perpustakaan 3.312 orang, tersebar di seluruh Gianyar. Perpustakaan Daerah Gianyar terus melakukan pembenahan dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat Gianyar. Perpustakaan umum Gianyar sudah memiliki mobil keliling yang beroperasi hingga ke desa-desa, agar masyarakat desa juga bisa memamfaatkannya. Setiap tahun mobil keliling dimanfaatkan lebih dari 400 orang pembaca. Kegiatan perpustakaan juga terus ditingkatkan dengan ikut serta pada kegiatan Car free Day dikawasan Taman Kota Ciung Wanara tiap hari minggu guna menjangkau berbagai kalangan usia, tidak hanya usia sekolah namun masyarakat secara luas. Perpustakaan juga buka pada hari Sabtu dan Minggu.
A.A. Sri Marwati menyatakan Perpustakaan Gianyar juga memberikan bantuan buku buat perpustakaan di desa-desa, agar perpustakaan disemua desa yang ada di Kabupaten Gianyar bisa dipergunakan oleh masyarakat sebagai gudang ilmu. Perkembangan Perpustakaan Umum Gianyar saat ini tidak hanya media cetak, tetapi sudah merambah dunia online. Wifi dan jaringan internet gratis juga sudah disediakan di Perpustakaan. Masyarakat Gianyar agar lebih memamfaatkan perpustakaan sebagai gudang ilmu.
Ketua Tim Penilai Perpustakaan Provinsi Bali, I Gusti Made Bagiadi menjelaskan Lomba Perpustakaan Umum Provinsi Bali diikuti semua kabupaten dan kota yang ada di Bali. Lomba bertujuan meningkatkan peranan aktif masyarakat dalam menggunakan fasilitas perpustakaan yang ada, mendorong masyarakat agar membudayakan membaca. Pemerintah pengelola perpustakaan diharapkan agar memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
“Lomba juga bukan hanya sebagai ajang adu gensi, melainkan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan perpustakaan kedepan. Keberadaan perpustakaan kedepan harus lebih efektif dan digemari masyarakat”, jelas Gusti Made Bagiada. (Humas Gianya)