Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) secara resmi menerima mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) dan mahasiswa magang dari Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) Denpasar. Acara penerimaan berlangsung di Ballroom Praja Sabha Utama, Gedung Mall Pelayanan Publik Gianyar, Senin (29/9).
Penerimaan mahasiswa KKNT dan magang menjadi wujud sinergi antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan di wilayah pedesaan sekaligus memberi pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah. Ini merupakan kedua kalinya INSTIKI Denpasar mengirimkan mahasiswa magang ke Kabupaten Gianyar, sebagai tindak lanjut dari kerja sama antara Pemkab Gianyar dengan perguruan tinggi Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia ( INSTIKI DENPASAR) yang dituangkan dalam PKS No. 420/3748/DPMD/2024 dan No. 038/ INSTIKI.R3.03.D3.02/HK.05/8.2024 dalam upaya untuk mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama di bidang teknologi, desain, kewirausahaan, dan pemberdayaan masyarakat.
Acara penerimaan juga dirangkaikan dengan paparan rencana program desa oleh Desa Petak selaku perwakilan desa lokus pelaksanaan KKNT INSTIKI periode 2025/2026, serta paparan dari mahasiswa terkait program yang akan dilaksanakan selama KKNT di desa.
Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gianyar, Drs. I Wayan Arsana, MAP dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah daerah. “Pemerintah Kabupaten Gianyar memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong pembangunan desa secara partisipatif, inovatif, dan berkelanjutan. Kehadiran mahasiswa INSTIKI melalui program KKNT dan Magang diharapkan mampu membawa semangat baru, ide-ide kreatif, serta inovasi teknologi untuk mendorong terwujudnya Smart Village di Kabupaten Gianyar,” ungkapnya.
Arsana menambahkan, konsep Smart Village bukan sekadar digitalisasi dan teknologi informasi, melainkan juga tata kelola desa yang lebih transparan, pelayanan publik yang lebih cepat dan tepat, pengembangan potensi ekonomi berbasis digital, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Kami percaya bahwa dengan pendampingan dari dosen pembimbing lapangan serta komitmen dari mahasiswa dan desa, kita dapat meningkatkan daya saing, berinovasi, mandiri, dan berkelanjutan. Inilah wujud nyata transformasi desa menuju desa cerdas, desa yang tidak hanya kuat dalam kearifan lokal, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman,” jelasnya.
Untuk tahun 2025, terdapat 14 desa yang menjadi lokus pelaksanaan KKNT INSTIKI. Arsana berharap program kerja (proker) yang dilaksanakan mahasiswa benar-benar bermanfaat bagi desa serta memberikan pengalaman berharga dalam proses pembelajaran di lapangan.
Sementara itu, mahasiswa magang yang ditempatkan di Kantor Dinas PMD Kabupaten Gianyar untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di kampus, khususnya dalam mendukung administrasi digital dan pelayanan masyarakat. “Jadikan KKNT dan magang ini sebagai ajang pembelajaran, pengabdian, sekaligus pengembangan diri. Pegang teguh etika, disiplin, dan semangat kerja sama, sehingga apa yang dilakukan nantinya memberi manfaat nyata, baik bagi masyarakat desa, Dinas PMD Kabupaten Gianyar maupun bagi kampus INSTIKI,” tutup Arsana.
Dengan adanya kerja sama, diharapkan tercipta ekosistem kolaboratif antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat desa yang saling menguatkan serta menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan bagi Kabupaten Gianyar.