30 October 2014

Peringatan Hari Pangan Sedunia Propinsi Bali di Wantilan Pura Samuan Tiga

Alih fungsi lahan menjadi salah satu kendala dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Bali. Hal ini akibat perkembangan pariwisata dan pertambahan penduduk yang memanfaatkan areal pertanian untuk pembangunan baik usaha pariwisata maupun perumahan. Hal ini terungkap pada Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Propinsi Bali yang puncaknya dilaksanakan di wantilan Pura Samuan Tiga Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, (29/10), sekaligus dirangkai pencanangan Kesatuan Gerak PKK - KB Kesehatan.

Hadir pada peringatan HPS, Sekda Propinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata beserta unsur Muspida, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra.

Gubernur Bali dalam sambutan dibacakan Sekda Propinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun mengatakan, peringatan HPS tahun ini menjadi momentum untuk mewujudkan ketahanan pangan. Diakui, tantangan untuk itu sangat berat mengingat berbagai kendala yang menghadang seperti terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global, pertumbuhan penduduk, dan kian terbatasnya lahan pertanian. Untuk itu perlu program terobosan dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat pemerintah bersama masyarakat petani bersama. Apalagi bulan-bulan ini musim kemarau, tanaman apa yang cocok ditanam.

Ditambahkan, secara statistik angka kemiskinan masyarakat Bali memang sangat kecil, 3,94 %, terbaik kedua nasional. Kendati demikian, masih ditemukan keluarga miskin dan rawan pangan. Ke depan  keberadaan rumah tangga miskin ini memerlukan penanganan yang serius.

“Kepedulian dan partisipasi dalam upaya  pemenuhan  kebutuhan pangan masyarakat perlu ditingkatkan,” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata dalam sambutan selamat datangnya. Menurutnya, upaya untuk mewujudkan swasembada pangan di masa datang menghadapi berbagai kendala antara lain peningkatan jumlah penduduk dan alih fungsi lahan. Untuk menanggulangi kendala tersebut dibutuhkan  regulasi menyangkut perlindungan lahan pertanian, pemanfaatan teknologi dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lahan pertanian. Selain itu perlu penganekaragaman konsumsi pangan sehingga ketergantungan terhadap kebutuhan beras dapat dikurangi.

“Pemkab Gianyar telah mendorong masyarakat tani untuk memproduksi bahan pangan pokok maupun sampingan untuk memenuhi kebutuhan,” papar Bupati Agung Bharata. Tahun 2013 lalu, produksi beras Kabupaten Gianyar surplus sebanyak 40,070 ton.

Sementara Sekretaris Panitia Peringatan HPS Propinsi Bali yang juga Kepala BPMPD Provinsi Bali Ketut Lihadnyana menjelaskan, tujuan peringatan HPS untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dan para stakeholder terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi dalam rangka percepatan perbaikan gizi masyarakat.

Pada puncak peringatan HPS yang tahun ini bertema “Melalui Hari Pangan Sedunia ke-34, Kita Wujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Pangan Lokal Potensial, dilaksanakan berbagai kegiatan seperti peninjauan Posyandu Paripurna/Lanisa yang terdiri dari senam lansia, penyuapan balita, penimbangan balita, penyerahan bingkisan kepada lansia, pameran pangan lokal dan peninjauan tanaman serta penanaman pohon di areal Pura Samuan Tiga.

Selain itu digelar pameran olahan pangan lokal yang diikuti instansi terkait lingkup pertanian Pemerintah Provinsi Bali dan instansi terkait Pemkab Gianyar, uji lab pangan olahan dari BP POM Provinsi Bali dengan mobil kelilingnya, pasar murah oleh Perum Bulog Divre Bali  menjual beras, gula dan minyak goreng dengan harga dibawah harga pasar. Penyerahan bantuan/bansos/hibah hadiah berupa (piala, piagam dan insentif) kepada kelompok masyarakat, PKK dan pemenang lomba yang dilaksanakan oleh SKPD dari instansi Teknis terkait di Propinsi dan Kabupaten Gianyar. Menjelang penutupan sosialisasi konsumsi garam beryodium dari Dinas Kesehatan Propinsi Bali melalui pragmen tari Dadong Rerod.

Data BPS Propinsi Bali menunjukkan, di Bali laju konversi (alih fungsi) lahan sawah ke lahan bukan sawah atau lahan bukan pertanian mencapai rata-rata 436 hektar per tahun selama periode 1997 - 2013. Kini, sebagaian besar sawah telah berubah menjadi bangunan hotel, vila, rumah toko, tempat tinggal atau infrastruktur untuk penunjang aktivitas industry. (Humas Gianyar/ww)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .