09 October 2014

Pemkab Garap Potensi Wisata Desa Pejeng

Desa Pejeng, Tampaksiring, Gianyar, dikenal memiliki banyak potensi wisata baik alam, seni maupun peninggalan purbakala. Namun, sebagai desa pendamping kawasan wisata ubud, desa tua ini belum banyak tersentuh sektor pariwisata. Untuk menghidupkan kembali warisan budaya dan menarik wisatawan ke Pejeng, Pemkab Gianyar menggelar karya seni bertajuk “Cultural Wonders of The Royal Pejeng Performance”, di Puri Agung Soma Negara Pejeng, (8/10).

Dalam pagelaran yang dibuka Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata dan dihadiri sejumlah undangan dari mancanegara, menampilkan pertunjukan kesenian klasik seperti Mawirama, Wayang Kulit, Wayang Wong dan Kecak yang mengambil lakon “Kumbakarna gugur” dari Sanggar Paripurna Bona dibawah pimpinan I Made Sidia. Pertunjukan seperti ini  rencananya akan rutin dilaksanakan setiap bulan purnama dengan pementasan seni khususnya seni pertopengan sesuai dengan potensi yang dimiliki Desa Pejeng.

Bupati Agung Bharata yang mendukung penuh kegiatan ini menegaskan, sebagai suatu bangsa besar adalah tanggung jawab bersama mengangkat sejarah dan menjaga kelestarian budaya peninggalan masa lampau. Begitu pula Desa Pejeng yang memiliki peninggalan sejarah dan purbakala, kesenian dan tradisi unik lainnya patut dikembangkan sehingga menjadi tetap lestari dan menjadi daya tarik pariwisata.

“Penggalian potensi dan  pelestarian seni budaya nantinya dilakukan seluruh desa atau kecamatan di Gianyar sehingga bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata,” terangnya.

 Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Gianyar sudah membentuk Tim Kreatif yang bertugas menggali dan mengkemas potensi masing-masing desa dan merealisasikan dalam bentuk pertunjukan secara berkelanjutan.

Selama ini Sukawati dikenal dengan tari Barong, Bahbatuh dengan tari Cak, Peliatan dengan tari Legong,  maka Pejeng diharapkan sebagai desa seni pertopengan. Hal ini didukung banyaknya seniman dan pengerajin topeng yang dimiliki Desa Pejeng.

Sementara Perbekel Desa Pejeng Cok. Agung Kusumayudha Pemayun menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, pihaknya saat ini memang sedang berupaya membangkitkan potensi wisata di Desa Pejeng, dengan terlebih dahulu melakukan penataan dan kelengkapan fasilitas untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti penyediaan lapangan olahraga, penyediaan WIFI gratis, bahkan pihaknya sudah melakukan upaya pelestarian alam dengan pelepasan sejumlah burung.

Ditambahkan, Desa Pejeng yang berlokasi diantara dua sungai yaitu Pakerisan dan Petanu memiliki keindahan alam dan ragam budayanya, mulai dari tarian dan adat istiadat. Di desa ini juga terdapat sebuah kerajaan yakni “Puri Agung Soma Negare Pejeng”, sebagai salah satu bukti perkembangan kerajaan di Bali. Kenyataan ini dibuktikan dengan adanya Pura Pusat Kerajaan yakni Pura Penataran Sasih dan Pura Pusering Jagat serta Pura Bukit Penulisan. Desa Pejeng memiliki cagar budaya yang menyimpan arca-arca kuno antara lain Pura Kebo Edan, Pura Arjuna Metapa, Candi Kelebutan, Pura Ukur-Ukuran. Selain peninggalan sejarahnya, Desa Pejeng juga memiliki tradisi unik, yaitu upacara perayaan atau odalan di Pura Penataran Sasih. Pada saat upacara ditampilkan berbagai kesenian seperti “Siat Sampian” (Perang Janur) yang bermakna gotong royong dan kebersamaan.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami sangat berharap potensi wisata Desa Pejeng bangkit dan menjadi daya tarik wisatawan yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.  (Humas Gianyar/ww)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .