Bupati Gianyar, A. A. Gde Agung Bharata hadiri upacara Pemlaspas Pasar Tradisional Banjar Manukaya Anyar, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, (12/4).
Mantri Pasar Tradisional Banjar Manukaya Anyar, Gusti Alit Lara Asmara mengatakan program revitalisasi Pasar Tradisional Br. Manukaya Anyar dilaksanakan sejak Desember 2013, bangunan seluruhnya selesai di awal April 2014. Hal tersebut disebabkan banyaknya agenda di wilayah banjar, dan juga cuaca yang tidak menentu belakangan. Semenjak berdiri sekitar tahun 60-an, pasar tersebut belum pernah diperbaiki. Keterbatasan dana yang dimiliki, membuat jajaran pengurus harus bekerja keras guna mendapatkan bantuan. Pasar yang memiliki luas 6,5 are terdiri dari 20 kios dengan ukuran satu kios 3X4 meter, dan 2 los dengan ukuran masing-masing 8 X 12 meter. Namun hingga kini hanya kios yang terisi 20 pedagang, dengan biaya sewa Rp 2,75 juta. Sedangkan 2 los masih kosong. Hal tersebut masih menunggu musyawarah banjar. “Kami targetkan los tersebut bisa menampung 30 pedagang”, ujar Alit Lara.
Lebih lanjut, Alit Lara menjelaskan biaya yang dihabiskan membangun pasar sebesar Rp 1.397. 400.000, dengan dana bantuan dari Kementrian Koperasi dan UKM Rp 900.000.000, dan dana pendamping swadaya masyarakat Rp 497. 400.000. Warga Manukaya Anyar sangat antusias berjualan di pasar tersebut, dari 508 KK di banjar manukaya Anyar, hanya 15 KK yang bisa tertampung dan menjadi prioritas berjualan di pasar. Dan ada beberapa pedagang lainnya berasal dari sekitarnya, hal itu dilaksanakan agar pasar lebih cepat berkembang. Kedepan pasar tersebut akan diurus 3 orang pengurus, pelaksanaannya juga dibantu pengurus banjar. Sebelumnya pasar Banjar Manukaya Anyar dibuka setian 3 hari sekali (Kajeng), namun karena kebutuhan warga, pasar selalu ramai setiap hari. Kini pasar selalu dibuka setiap hari, dan transaksi paling banyak pada pagi hari dan sore hari.
Bupati Gianyar, A. A. Gde Agung Bharata sangat mengapresiasi pembagunan pasar tradisional Br. Manukaya Anyar. Perkembangan pasar tradisional juga bisa dijadikan tumpuan perekonomian pedesaan. Warga sekitar diharapkan bisa memamfaatkan fungsi pasar tersebut, semakin banyak transaksi yang terjadi, semakin banyak juga keuntungan yang diperoleh warga. Banyaknya pasar modern mengharuskan pengurus dan kepedulian semua lapisan masyarakat mampu bersaing sehat, agar pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern. Pasar tersebut diharapkan bisa menjadi pusat jual-beli bagi warga sekitar. Sehingga kemandirian warga pedesaan, baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tempat berjualan tersedia.Pasar juga diharapkan bisa sebagai media bertemunya penjual dan pembeli, dan bisa meningkatkan kesejahtraan warga.
Peresmian Pasar Tradisional banjar Manukaya dihadiri Deputi Kementrian Koperasi dan UKM, Nyak Ubin. Bupati Gianyar, A. A. Gde Agung Bharata, SKPD terkait, Camat Tampaksiring, Perbekel Manukaya, tokoh maasyarakat dan seluruh warga Manukaya Anyar. (Humas Gianyar/Suar)