26 February 2014

Objek Wisata Lembu Taro

[caption id="attachment_7366" align="alignleft" width="300"]prajuru Kelian Banjar Taro, I Gede Riwa bersama prajuru saat dengan Bupati Gianyar, di Ruang Kerja Bupati, (25/2). prajuru Kelian Banjar Taro, I Gede Riwa bersama prajuru saat dengan Bupati Gianyar, di Ruang Kerja Bupati, (25/2).[/caption] Sebagai upaya melestarikan keberadaan Lembuh Putih di Banjar Taro Kaja, Desa Taro Tegalalang, akan dibangun kandang untuk lebih menjaga kesehatan dan pengawasan hewan langka ini.  Dalam areal 5 hektar sebagai habibat asli lembu putih ini akan dibangun kandang yang sekaligus menjadi tempat bagi wisatawan yang ingin melihat keberadaan hewan asli taro ini secara lebih dekat. Hal ini terungkap saat audiensi prajuru Kelian Banjar Taro, I Gede Riwa bersama prajuru setempat  dengan Bupati Gianyar, di Ruang Kerja Bupati, (25/2). Dihadapan Bupati Gede Riwa menjelaskan saat ini terdapat 35 ekor lembu putih yang hidup di banjar setempat. Lembu Putih dirawat oleh 11 orang tenaga. Selama ini ketiadaan kandang mengakibatkan binatang ini hidup secara liar dan beberapa diantara mati karena berkelahi dengan sesamanya. Menurut Riwa, jumlah Lembu Putih di Taro sempat mencapai 100 ekor, namun belakangan mengalami penuranan, akibat sakit, berkelahi dan faktor umur, dan sebagain kecil digunakan untuk kebutuhan upacara. Namun tiga tahun terakhir jumlah lembuh putih berangsur-angsur meningkat hingga saat ini berjumlah hingga 35 ekor. Dengan pembangunan kandang diharapkan dapat lebih memudahkan pengawasan perkembangan dan kesehatan hewan langka dan sangat di sucikan masyarakat setempat. Riwa menambahkan selama ini banyak warga masyarakat baik dari Denpasar, Badung, Tabanan dan beberapa daerah lain di Bali nunas kecing, kotoran, dan jejak kaki Lembu Putih untuk dijadikan obat. Bahkan karena banyaknya yang datan Dalam kesempatan itu, Prajuru Banjar Taro meminta kepada Bupati Agung Bharata untuk di bantu binatang lain seperti kijang, untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan. Gede Riwa dihadapan Bupati menjelaskan, saat ini lembu putih di kembangkan dalam satu wadah dibawah wadah Kelompok Lembu Putih, Br. Taro Kaja, Desa Taro. Selain memiliki sarana pengolahan kompos dan daur ulang makanan kelompok ini juga telah mengembangkan urin dari lembu putih. Keberadaan hewan ini sangat disucikan masyarakat setempat, bahkan ??? sebutan khusus untuk lembu jantan, yakni Ida Bagus Lanang, dan  Si Luh untuk betina. Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata dihadapan Kadis Peternakan, Perikanan dan Kelautan, I Made Raka berharap dengan keberadaan kandang nantinya dapat lebih meningkatkan pengawasan dan kelestarian satwa langkan dan disucikan ini. Keberadaan lembu putih selama ini sudah menjadi ikon dari desa taro, selain wisata gajah yang ada disana. Diharapkan dengan menjaga kelestarian dan penataan kawasan dapat memberikan aspek ekonomis dan perkembangan wisata di Desa Taro. (Humas Gianyar)

Tentang


Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Portal Layanan


Kontak Kami


Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .