26 March 2015

Membangun Jati Diri, Wujudkan Kehidupan Harmonis

Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1937 di Bali, khususnya di Gianyar berlangsung aman. Ini  tidak terlepas dari dukungan seluruh komponen masyarakat, baik warga Hindu maupun non Hindu. Hal ini patut diberikan apresiasi serta diterapkan di perayaan nyepi tahun-tahun berikutnya.

Demikian disampaikan Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata dalam sambutannya yang dibacakan Kabag Kesra Ida Bagus Sumaba, saat menghadiri Dharma Santi Penyepian di wantilan Pura Samuan Tiga, Bedulu, (25/3).

Dikatakan, perayaan Nyepi sebagai momen introspeksi diri, mengevaluasi kembali segala keberhasilan dan kegagalan serta kedepankan konsep menyama braya. Bupati Agung Bharata  juga mengucapkan terima kasih karena perayaan Nyepi tahun ini berjalan sangat lancar dan tidak ada insiden yang menodai jalannya penyepian. Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada seluruh warga, terutama non hindu karena sudah menunjukkan toleransi serta solidaritas yang tinggi dengan ikut menjalankan perayaan nyepi.

Sementara Ida Pedanda Made Gunung dalam Darma Wecananya mengatakan melalui tema Darma Santi yakni mantapkan rasa kebersamaan, membangun jati diri  sebagai umat manusia dengan pilar integritas, profesionalisme inovatif, tanggung jawab dan keteladanan  mewujudkan kehidupan yang harmonis damai dan sejahtera. Makna dari membangun jati diri itu adalah melakukan segala ajaran agama dari diri sendiri terlebih dahulu, sehingga hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya dapat berjalan serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam memaknai Nyepi masyarakat Bali diharapkan bisa menerapkan nilai-nilai bakti, menularkan vibrasi cinta dan kasih yang tertuang dalam ajaran Tri Hita Karana dan Kitab Suci Weda," ujar Pedanda Made Gunung. Dimana jika ketiga nilai ini mampu diimplementasikan dengan baik, pasti akan dapat mencapai kedamaian yang kita harapkan bersama.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Bali A.A. Gd Muliawan, S.Ag, memaparkan, makna Nyepi  sesungguhnya adalah menciptakan suatu keheningan, karena dengan hening kita mampu mengendalikan seluruh gerak dari indriya kita, dan dengan hening pula kita mampu mengontrol hal-hal yang bersifat negatif.

Dharma Santi dihadiri seluruh Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota se-Bali, PHDI, para sulinggih, majelis agama, serta tokoh masyarakat. (Humas Gianyar/NGR WW)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .