Pemerintah Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan meresmikan Gapura Desa Wisata Layak Anak di batas selatan desa setempat, (29/3). Gapura yang menjadi pembatas antara Desa Melinggih Kelod dan Desa Kedewatan ini, diresmikan dengan upacara macaru dan melaspas. Acara peresmian dihadiri Kabag Kesra dan Bina Mental Setda Kabupaten Gianyar Ngakan Ketut Jati Ambarsika, Camat Payangan Anak Agung Gde Raka Suryadiputra, Perbekel Melinggih Kelod I Nyoman Suwardana dan tokoh masyarakat setempat.
Perbekel Melinggih Kelod Nyoman Suwardana mengatakan, gapura ini dibangun agar orang-orang yang melintas di jalan utama desa tahu bahwa mereka memasuki wilayah Desa Melinggih Kelod. Gapura ini dimaksudkan sebagai ciri khas masuk ke wilayah desa wisata Melinggih Kelod. Desa ini memang banyak dilalui kendaraan dari arah Gianyar, Ubud, Denpasar menuju Payangan, Kintamani, ataupun Buleleng dan sebaliknya. Lalu lintas kendaraan cukup padat di Desa Melinggih Kelod.
Pembangunan Gapura Desa Wisata Layak Anak Desa Melinggih Kelod menghabiskan dana sekitar Rp250 juta dengan memanfaatkan Dana Desa 2016. Pembangunan dilakukan selama tiga bulan. Rencananya gapura ini nantinya akan diperindah dengan taman/tanaman hias. Penggunaan nama Gapura Desa Wisata Layak Anak karena Desa Melinggih Kelod serius ingin menjadi desa yang benar-benar aman dan nyaman bagi perkembangan anak-anak.
Desa Melinggih Kelod memang dikenal sebagai salah satu desa di Kabupaten Gianyar yang mengikrarkan diri sebagai desa layak anak. Bahkan desa ini menggunakan nama "Desa Wisata Layak Anak" dalam mengembangkan sektor pariwisatanya. Berbagai program pemberdayaan anak dan perlindungan anak diterapkan dalam mewujudkan Desa Melinggih Kelod sebagai desa layak anak.
Suwardana menyebutkan, Desa Melinggih Kelod memiliki anak usia TK paling banyak di Kecamatan Payangan. Pemerintah desa sendiri mengelola sebuah TK bernama Cipta Kumara dengan seratusan orang siswa. Terdapat pula 3 kelompok PAUD, Melati, Mawar, Kamboja. Anak-anak tersebut diberikan pelatihan Pocil (polisi cilik) dan dokcil (dokter cilik) yang dilatih langsung oleh pihak kepolisian (polsek) dan dokter dari puskesmas setempat. Selain itu, juga digelar berbagai pelatihan dan penyuluhan bagi para orang tua terkait perkembangan anak. Juga pemberian beasiswa dan bantuan pendidikan bagi anak dari keluarga kurang mampu serta bantuan bedah rumah bagi keluarga miskin. "Ini adalah upaya kami mewujudkan program desa layak anak, bagaimana menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak, bagaimana kebutuhan fisik dan mental anak-anak bisa terpenuhi," ujar Suwardana. Dengan adanya Gapura Desa Wisata Layak Anak, Suwardana berharap semakin memantapkan langkah Desa Melinggih Kelod menjadi desa layak anak. "Dengan gapura ini, kami secara tidak langsung mengumumkan secara luas bahwa Desa Melinggih Kelod adalah desa wisata yang memperhatikan hak anak-anak desa ini akan lingkungan yang aman bagi mereka," tandas Suwardana. (HumasGianyar)