11 April 2017

Lomba Nyatua Bali Lan Mececimpedan Merihakan Hut Kota Ganyar Ke 246

Dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-246 Kota Gianyar, Pemkab Gianyar tidak henti-hentinya melaksanakan berbagai terobosan dan kegiatan. Yang menarik serangkaian Hut Ke-246 Kota Gianyar yang bertema “ Pusaka Budaya, Alam dan Saujana untuk Peradaban” tersebut melaksanakan lomba Nyastra Bali yang meliputi Mesatua Bali dan Mececimpedan. Kegiatan pembelajaran yang disebut kearipan lokal ini, sedang digenjot untuk dilestarikan oleh Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata bersama Wabup Made Mahayastra melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tidak punah dan hilang karena proses pembelajaran dan pendidikan menciptakan anak berkarakter dan berkualitas tidak boleh mengesampingkan kearipan lokal, mencintai budaya sendiri seperti bahasa Bali yang sering disebut dengan bahasa ibu (bahasa daerah) demikian diungkapkan Kabid Dokomentasi Kebudayaan Gianyar Dra. Ida Ayu Made Adnyani,M.Si. saat pembukaan lomba nyastra Nyatua Bali,  Mececimpedan, dan menulis aksara Bali di Balai Budaya Gianyar, (10/4).

 Lebih jauh dikatakannya sangat senanglah pelajar sekolah dasar berlaga bersama 28 orang Se-Kabupaten Gianyar, mecentok Nyatua Bali dan Cecimpedan.

“Saya bahagia dan bangga, mereka semua menghayati dan mengikuti dengan baik  arahan dan tuntunan bapak ibu guru pengajarnya disekolah,”terang Dayu Adnyani yang gemar berorganisasi itu. Ada pesan dan kebanggahan tersendiri bagi Dayu Adnyani menyaksikan sang bocak mesatua Bali, tidak melupkan bahasa Bali.

Sedangkan menurut juri lomba Nyatua Bali  I Made Sujana,S.Ag.M.Pd. H.didampingi Widhi Astuti, SE. dan Kadek Pasek Agus Sudianta, S.Ag.M.P.d. Mengungkapkan rasa bahagia dan salutnya terhadap anak didik yang ikut berlomba/mecentok, bukan juara yang emnjadi ntujuan utama, melainkan mereka benar-benar merasa terpanggil ikut mencintai budayanya dalam pelestarian adat seni dan budaya yang diwarisi leluhurnya.”Saya bangga dan bergembira mereka, semua serius mengikuti pecetok ini, terlebih mendapat sambutan hangat dari masyarakat, banyak yang menonton kegiatan ini,”terang Sujana yang juga guru Agama di Sekolah Blasman Blahbatuh Gianyar.

 Sedangkan menurut Pasek Dek Agus Sudianta, S.Ag.M.Pd.H. menjelaskan lomba Nyatua Bali yang diikuti 14 peserta dari seluruh kecamatan  Se-Kabupaten Gianyar ini yang dinilai dalam kreterianya adalah Keutuhan Donggeng/satua Bali, Vokal dan kekuatan variasi bunyi, kemampuan berbicara dan penampilan karakter, penghayatan expresi, dan bahasa kelegutannya.

 “Semuanya harus jelas dan menjiwai penampilan dalam menceritakan cerita yang dipilih,”ungkap Pasek Agus Sudianta.  Pada lomba Mececimpedan juga tak salah seru mendapat sambutan antusias masyarakat umum, para anak didik sekolah dasar itu, bersemangat dan serius mendengar arahan tuntunan bapak ibu gurunya. Yang menjadui juri dalam lomba Mececimpedan itu adalah Anak Agung Gde Rai Sudadnya, I Wayan Pastika. Dipandu oleh I Wayan Rawit punakawan seniman arja yang sesekali mampu mengocok perut penonton. (HumasGianyar/sanduts)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .