Desa Keramas mewakili Kabupaten Gianyar dalam Lomba PSN DBD Tingkat Provinsi Bali tahun 2011. Penilaian dilakukan pada Kamis (18/8) oleh tim penilai tingkat provinsi yang dipimpin oleh Kadiskes Bali Nyoman Sutedja. Tim penilai yang berjumlah 9 orang tersebut disambut oleh Asisten II Pemkab Gianyar Gede Widarma Suharta, Wakil Ketua DPRD Kab. Gianyar Ketut Jata, Camat Blahbatuh A.A. Surya Diputra, dan perangkat desa setempat.
Dalam sambutannya, Ketua Pokja DBD sekaligus Kades Keramas, Gde Bisma menyampaikan bahwa lomba PSN DBD ini sepenuhnya melibatkan peran serta dan swadaya masyarakat Desa Keramas yang dimediasi oleh Tim Pokjanal DBD Kab. Gianyar dan Pokjanal DBD Kecamatan Blahbatuh. Gde Bisma juga menyampaikan bahwa kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka persiapan lomba ini yaitu gotong-royong 3 kali sebulan, penyuluhan, pembagian abate gratis, serta pelaksanaan 3 M plus (menguras-menutup-mengubur plus menggunakan larvasida, memelihara ikan, dan mencegah gigitan nyamuk).
Bupati Gianyar, dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten II Pemkab Gianyar Widarma Suharta, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Lomba Desa PSN DBD tingkat Provinsi Bali yang tujuannya bukan semata-mata pada pelaksanaan lomba itu sendiri, akan tetapi bagaimana melalui lomba ini dapat menggugah dan memotivasi kemandirian masyarakat dalam menanggulangi penyakit DBD.
Sementara itu, ketua tim penilai Nyoman Sutedja dalam sambutannya menyampaikan bahwa demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat, dimana penyakit ini merupakan penyakit endemis beberapa wilayah di Indonesia. Tahun 2010 Bali menduduki ranking I kasus DBD, karenanya diperlukan diperlukan perhatian serius dari para pihak termasuk masyarakat sehingga dapat memberikan penanggulangan yang tepat. Dalam upaya mencegah dan menanggulangi meluasnya penyebaran penyakit ini, salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk desa binaan Pokjanal DBD, sosialisasi serta optimalisasi peran Pokjanal (Kelompok Kerja Operasional) DBD Kecamatan dan Kabupaten. Namun pihaknya menilai, sampai saat ini berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan ini belum menunjukkan
hasil yang memuaskan karena Pokjanal DBD Kecamatan/Kabupaten tidak mempunyai program kerja yang pasti sehingga peran Pokjanal kurang optimal. Untuk itu pihaknya mengharapkan, ajang lomba ini bukan sekedar menjadi juara namun merupakan ajang evaluasi diri sejauhmana kita mampu mencegah dan menanggulangi DBD. Keberhasilan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) terletak pada partisipasi masyarakat bukan hanya pemerintah, diharapkan setiap orang mengambil peran sebagai Jumantik (juru pantau jentik nyamuk) sehingga keberhasilan PSN akan lebih optimal.
Penilaian lomba dilakukan di sekretariat Pokja DBD Desa Keramas dengan mengevaluasi program kerja yang dimiliki oleh Pokja DBD, laporan kasus DBD serta peran PKK, Puskesmas, dan masyarakat dalam PSN. Salah seorang anggota Pokja DBD Desa Keramas, Dayu Astiti menyampaikan bahwa peran PKK dalam PSN yaitu melakukan gerakan kebersihan di banjar secara rutin, pemberian abate dengan bekerjasama dengan puskesmas setempat, memberikan penyuluhan kepada masyarakat, serta melakukan 3M Plus. (Humas Gianyar)