26 January 2017

Karya Agung di Pura Puseh Beng

Krama Desa Pakraman Beng menggelar karya agung Mupuk Pedagingan, Ngenteg Linggih, Penyegjeg Jagat, Tawur Agung Pedanaan, Saba Desa lan Saba Nini, yang puncaknya akan dilakukan nanti pada Soma Kliwon Landep (30/1). Sementara itu, bertepatan dengan rerainan Pagerwesi, Buda Kliwon Sinta, (25/1) digelar karya tawur agung pedanaan yang dihadiri Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, DPRD Provinsi dan Kabupaten, PHDI Pusat dan PHDI Provinsi, serta jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar. Karya yang persiapannya sudah berlangsung sejak Agustus tahun lalu ini, berlangsung dengan khidmat.

Bendesa Beng, Nyoman Wija didampingi sekretaris panitia, Ketut Suardika mengatakan, karya serupa pernah digelar sebelumnya yakni pada 1992 silam. Kali ini, dilangsungkannya karya agung ini karena sebagian besar bangunan atau pelinggih di Pura Puseh Beng ini telah mengalami perombakan dan perbaikan. “Dengan selesainya proses pemugaran, maka wajib nubung pedagingan agar kembali sacral dan suci setelah dilakukan pemugaran pelinggih, meskipun dulu sudah pernah dilakukan mendem pedagingan,” ujar Wija.

Berbagai rentetan karya telah dilakukan pada pelaksanaan karya agung di Pura Puseh kali ini yaitu diawali dengan matur piuning di berbagai pura (17/8/2016), ngeruwak lan mecaru (23/8/2016), dan nyukat genah lan marisuda karma (26/9/2016). Khusus untuk upacara marisuda karma, dilakukan dengan tujuan agar krama siap secara mental dan fisik melaksanakan yadnya yang membutuhkan waktu cukup panjang ini. Kemudian, krama Beng mulai melaksanakan ngayah pada 1 Oktober tahun lalu hingga berakhirnya prosesi ini nanti pada Pebruari mendatang.

Serangkaian yadnya, krama Beng yang berjumlah 1.027 KK ini sebelumnya telah melaksanakan pekelem berupa kambing selem di tiga tempat yakni di Ulun Danu Batur dan di Ulun Carik Empelan (22/1) dan yang ketiga dilakukan saat melasti ke Pantai Lebih (23/1). Saat melasti, krama Beng tumpah ruah memenuhi jalanan dari Beng menuju Pantai Lebih, hal ini karena melasti dilakukan dengan berjalan kaki.

Bertindak sebagai wiku tapini, Ida Pandita Istri Oka Gayatri dari Geriya Kutri, Singapadu dan sebagai Yajamana Karya, Ida Pedanda Agung Nyoman Putra dari Geriya Agung, Beng. Puncak karya pada 30 Januari mendatang akan diisi dengan karya ngusaba desa lan ngusaba nini. “Krama yang punya betara hyang guru akan mepurwa daksina keliling desa pada puncak karya, dan krama yang punya carik/sawah akan membuat nini pada 2 Pebruari,” ujar sekretaris panitia, Ketut Suardika.

Rentetan karya setelah Tawur Agung Mepedanaan hari ini (25/1) adalah puncak karya (30/1), ngusaba nini (2/2), nyenuk (7/2), nyineb (8/2), dan nyegara gunung (11/2). Karya agung ini menghabiskan dana sekitar Rp.2,4 milyar dengan sumber dana yaitu urunan krama Rp.1,7 juta/KK, kas desa, dan dari punia. “Kami berharap, secara niskala, dengan dilagsungkannya karya ini, krama Bali secara umum dan krama Beng secara khususnya mendapat rejeki, dianugerahi kesehatan, dan terhindar dari malapetaka,” pungkas Suardika. (Humas)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .