[caption id="attachment_5681" align="alignleft" width="300"] Kreasi kerajinan uang kepeng yang dipamerkan Desa Celuk dalam penilaian Lomba Desa Tingkat Prop. Bali, (23/5)[/caption]
Desa Celuk Kecamatan Sukawati Gianyar dinilai oleh Tim Lomba Desa Tingkat Provinsi Bali, (23/5). Desa yang dikenal lewat kerajinan perak dan emas ini menjadi duta Kabupaten Gianyar, setelah berhasil menjadi yang terbaik di tingkat Kabupaten.
Perbekel Desa Celuk I Wayan Mudiana menjelaskan Desa Celuk terdiri dari 3 banjar Dinas, yaitu Banjar Dinas Celuk, Banjar Dinas Tangsub, dan Banjar Dinas Cemenggaon. Pada sensus 2012 memiliki 4.040 Jiwa, dan 878 KK. Luas wilayah 247,56 Hektar, terdiri dari 24,10 Hektar untuk pemukiman, 15,75 Hektar Laba Pura, 30 Hektar Fasilitas Umum, dan Pertanian maupun perkebunan 174 Hektar dan 15,75 Hektar yang digarap 125 KK Petani. Maka secara keseluruhan Desa celuk tidak hanya memiliki potensi kerajinan perak, terbukti dari 3 banjar yang ada 125 KK masih sebagai Petani dengan lahan yang cukup luas. Dalam sektor perekonomian Desa Celuk juga didukung berbagai lembaga Keuangan, seperti LPD, Koperasi, dan beberapa Bank yang tersebar di tiga banjar adat maupun dinas.
Lebih lanjut, I Wayan Mudiana mengatakan hampir sebagian besar masyarakat Desa Celuk bergerak di industri kerajinan perak dan emas. Namun akibat meningkatnya harga bahan baku perak, banyak pengerajin yang kelimpungan. Mereka tidak mampu memenuhi pesanan pasar lagi. Kondisi ini membuat sebagian masyarakat berinovasi ke bentuk kerajinan lain, salah satunya kerajinan uang kepeng, seperti yang dilakukan Ni Nyoman Rincim. Perempuan dari Br. Cemenggaon mengakui 2 tahun lalu saat harga bahan baku perak melonjak tajam, usaha perak yang dilakoninya ikut terkena imbas. Namun hal itu tidak membuatnya patah semangat, uang kepeng yang dibentuk menjadi berbagai kerajinan kini menjadi tumpuan harapannya. Kreasi uang kepeng seperti Sangku, tamiang dan lamak ikut dipamerkan dalam lomba desa. Kini selain perak, di Desa Cemenggaon Celuk juga dikenal dengan sentra kerajinan uang kepeng.
Potensi desa inilah yang menarik perhatian Ketua Tim Provinsi Bali yang diwakili oleh I Wayan Sadia. Karena salah satu dari 8 indikator penilaian adalah ekonomi masyarakat, disamping pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan PKK. “Dengan stabilnya perekonomian warga, otomatis akan berimbas pada kesejahteraan dan keamanan warga,” tegas Wayan Sadia.
Sementara itu Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata mengapresiasi positif partisipasi masyarakat di Desa Celuk, hingga perhelatan lomba desa ini dapat berjalan dengan lancar. Bupati Agung Bharata yakin pembangunan akan terlaksana dengan baik jika mengimplementasikan 8 indikator dalam sistem pemerintahan. Pada kesempatan itu Bupati juga turut menemani tim provinsi meninjau ke lapangan.
Hadir pada kesempatan itu Ketua TP-PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra, Ketua DWP Kab. Gianyar Ny. I.A Ambari Gaga Adisaputra, Camat Sukawati, dan pejabat dilingkungan Pemkab Gianyar. (Humas Gianyar)