11 January 2015

Deputi Menteri Kagumi Program Screening Ibu Hamil Puskesmas Ubud II

Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI,Lenny Nurhayati Rosalin dalam kunjungannya selama 2 hari di Kabupaten Gianyar menyempatkan diri mengunjungi Puskesmas Ubud II,  (9/1).

Kunjungan yang didampingi Kepala BPPKB Kabupaten Gianyar, I.A Putu Sri Ambari, khusus utuk melihat pelayanan One Stop Service dari Klinik Anggrek di Puskesmas Ubud II. Ketertarikan Lenny Nurhayati Rosalin lebih pada pelayanan screening HIV/AIDS dan penyakit menular seksual (PMS) yang dikhususkan   untuk ibu hamil yang dilakukan di Klinik Anggrek.

Seperti diketahui salah satu penularan HIV/AIDS adalah melalui ibu yang terinfeksi pada anak yang dikandungnya. Menurut Kepala Puskesmas Ubud II , dr. I Gusti Ngurah Adnyana, screening HIV/AIDS dan PMS untuk ibu hamil memang disarankan pada kunjungan atau pemeriksaan pertama (K1) di Puskesmas Ubud II.  Ini penting untuk mencegah penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi yang dikandungnya.  Jika terbukti si ibu positif HIV dan itu diketahui sejak awal kehamilan atau trimester 1, maka kemungkinan penularan kebayi bisa dicegah.

Berdasarkan data di Klinik anggrek, dari tahun 2013-2014 dari jumlah 658 ibu hamil yang melakukan screening HIV/AIDS di Klinik Anggrek Puskesmas Ubud, yang terbukti positif ada 4 orang.

“Iniah pentingnya kami menyarankan setiap ibu hamil melakukan screening pada kunjungan pertama, kemungkinan penularan pada bayi bisa dicegah seminimal mungkin,” tegas dr. Adnyana.  

Sementara itu Lenny Nurhayati Rosalin, sangat kagum pada program screening untuk ibu hamil yang ada di Klinik Anggrek Puskesmas Ubud II. Menurutnya ini sangat penting untuk mencegah bayi-bayi yang tak berdosa tertular penyakit HIV/AIDS atau penyakit menular seksual lainnya.

“Masalah kesehatan ini adalah point penting dalam upaya menuju KLA,” tegas Lenny Nurhayati.

Selain itu, Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI juga menyarankan agar setiap puskesmas memiliki sebuah ruangan khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak yang ada di lingkungan puskesmas tersebut. Ruangan ini diperuntukan khusus bagi pasien yang datang berobat dengan membawa anak mereka. Di ruangan ramah anak inilah nantinya mereka dapat menunggu orang tua yang lagi berobat sambil bermain.

“Ruangan ramah ini harus terpisah dari ruang tunggu ataupun ruang periksa, agar mereka tidak tertular nantinya,” jelas Lenny Nurhayati.

Sementara itu, Kepala BPPKB Kabupaten Gianyar, I.A Putu Sri Ambari menegaskan, untuk mewujudkan Kabupaten Gianyar menuju KLA diperlukan kerjasama dan dukungan semua pihak. Apalagi dengan dideklarasikannya Desa Melinggih Kelod sebagai Desa Ramah anak, ada sekolah ramah anak, puskesmas sayang anak dan di Klinik Anggrek Puskesmas Ubud II ada program screening HIV/AIDS dan PMS untuk ibu hamil, I.A Sri Ambari yakin, kenginan Kabupaten Gianyar menuju KLA bukan impian lagi. (Humas Gianyar/eni)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .