16 October 2014

ARMA Ubud Raih Anugerah Adhikarya Rupa 2014

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI, Mari Elka Pangestu memberikan Anugerah Adhikarya Rupa 2014,  penghargaan bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif  kepada Agung Rai Museum of Art (ARMA) Ubud, Gianyar, karena dinilai berkontribusi positif serta berjasa memajukan dan mengembangkan dunia seni di Indonesia. Penghargaan diterima pemilik ARMA Anak Agung Rai di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, Jakarta, (13/10).

Bersama ARMA, ada 14 institusi, individu, grup seniman/kolektif, dan event yang bergerak dalam pengembangan seni rupa dan karya kreatif memperoleh penghargaan serupa. Sebelumnya tahun 2013 lalu, Museum Puri Lukisan Ubud juga menerima penghargaan serupa karena  dipandang gema dan buah kreatifitasnya dapat dirasakan masyarakat.

Masing-masing Penerima Anugerah Adhikarya Rupa 2014 mendapatkan plakat dan piagam, Melalui Anugerah Adhikarya Rupa 2014 diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada para seniman muda lewat kisah hidup para penerima Anugerah dan tergerak melakukan hal serupa demi pembangunan dan kemajuan dunia seni rupa Indonesia. ‎

Pemberian anugerah ini diberikan berdasarkan penilaian tim yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya. Tim ini membahas dan menelaah para kandidat penerima anugerah yang diusulkan dari Focus Group Discussion (FGD) di beberapa daerah.

Kriteria pemilihannya bukan semata-mata dilihat dari karyanya tapi lebih ditekankan kepada konsistensi dan usaha mereka untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia dan sektor industri kreatif di Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI, Mari Elka Pangestu  mengatakan, Anugerah Adhikarya ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah menumbuhkan apresiasi terhadap pelaku seni rupa Indonesia sebagai salah satu sub sektor ekonomi kreatif.‎Pemberian penghargaan tersebut karena pelaku seni rupa berkontribusi positif serta berjasa memajukan dan mengembangkan dunia seni.

Agung Rai yang ditemui di ARMA, (15/10),  mengatakan, penghargaan ini merupakan hasil dari konsep holistik yaitu interaksi secara menyeluruh dengan lingkungan. Terutama dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali. Konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan) sangat kental dengan ARMA yang berdiri sejak tahun1996 ini.

Ditempat ini tidak hanya memajang karya-karya lukis masa lalu dan masa kini, tapi juga terdapat kegiatan seni yang konsisten dilaksanakan  seperti pameran lukisan, seminar, pelatihan tari dan tabuh anak-anak, dewasa dan usia lanjut, belajar mematung, kuliner Bali.

Selain itu lingkungan museum juga ditata dengan tanaman bermanfaat seperti tanaman obat dan  upakara. Tercatat,  jumlah kunjungan wisatawan asing ke ARMA dari Januari – Mei 2014  mencapai 10.551 orang.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Anak-Agung Ari Brahmanta menyatakan rasa bangganya atas kiprah museum dalam memajukan kepariwisataan di Kabupaten Gianyar.

“Museum yang menjadi wadah atau ruang kreativitas seni dan media ilmu pengetahuan serta penelitian juga mempunyai peran penting dalam perkembangan pariwisata di Gianyar,” ungkap Ari Brahmanta.

Untuk itu dia berharap kiprah museum dapat secara terus menerus memberikan nuansa terhadap pembangunan pariwisata. (Humas Gianyar/NGR WW)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .