Tugas kewajiban Wanita Hindu Dharma Indonesia melaksanakan ajaran agama dengan baik serta bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Hal ini harus dilakukan karena WHDI merupakan benteng terdepan demi ajegnya Bali serta lestarinya ajaran Hindu. Yang terkandung pada nilai-nilai sastra agama hindu untuk mencetak menuntun dan membimbing generasi hindu yang bermoralitas tidak melupakan jati diri dan agamanya. Tatwa-tawa agama hindu sangat relevan sepanjang jaman guna melaksanakan jaraan agama yang baik sesuai Tri Kaya Parisudha yang tidak bertetangan pada Tri Hita Karana. Demikian Diungkapkan Ketua WHDI Gianyar Anak Agung Sri Wirastuti SE. Ketika melaporkan kegiatan Darma Wecana yang diselenggarakan dengan melibatkan WHDI Propinsi Kabupaten /Kota Sebali di Balai Buidaya Gianyar Selasa 13/12 kemarin.
Lebih lanjut diungkapkan Agung Sri Wirastuti, Dharma Wecana yang dilaksanakan mendapat sambutan yang sangat antusias dari peserta se-Bali dengan Pembicara Ida Pedanda Gde Made Gunung Gria Purna Wati Blahbatuh Gianyar. Adapun tema yang diusung adalah ”Memaknai Filosofi Nilai-Nliai Agama Hindu dalam Konteks Kikinian” terlebih Umat Hindu akan melangsungkan Upacara Rainan Jagat Nyepi tahun caka 1934.
Selain melaksanakan Dhrama Wecana WHDI Kabupaten Gianyar juga ngaturang Punia kepada Ida Ratu Peranda Istri sane meraga Rangda atau ditinggalkan lebar olih Ida Ratu Peranda Lanang.”Dharma Weacana ini kita laksanakan untuk memaknai tugas kita sebagai swadarma negara dan agama agar melaksanakanagar mengerti tugas-tugas yang patut dan boleh kita laksanakan, serta mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak sesuai pada ajaran agama demi kemandirian dan kebajikan WHDI Gianyar sesuai Tri Kaya Parisudha”Ujar Agung Wirastuti SE.
Sementara itu Bupati Gianyar yang diwakili Sekda Cokorda Gde Putra Nindia mengatakan pelaksanaan Dharma Wecana yang diselenggarakan jangan dilihat dari sebagai makna formalitas belaka. Justru sebaliknya diselenggarakannya dhrama wecana ini, sangat penting kegunanaan fungsinya bagi seluruh Keluarga Besar WHDI Bali sampai ke Tingkat Kecamatan guna memohon tuntunan dan petunjuk sebagai organisasi yang akan bersentuhan pada nilai-nilai dan sastra –sastra yang berkaitan dengan tatwa dan etika demi keajegan Bali serta kemandirian kemajuan umat Hindu seluruh Bali.
Sedangkan Ida Pedanda Gede Made Gunung dari Gria Purna Wati Blahbatuh sangat berharap kepada WHDI Bali dan Kabupaten/Kota Sebali untuk mencintai Bali serta melestarikan adat dan budaya. Sebagai orang Bali diwajibkan mengerti dan memaknai tugas-tugas seorang Wanita sesuai ajaran agama dan Bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan tidak mengenyampingkan Catur Guru dan ajaran agama Tri Kaya Parisudha. Ida Pedanda Gede Made Gunung juga sangat kecewa bila ada sebagaian umatnya yang tidak mengerti Bali berpura-pura paling tahu bahkan melupakan tugas kewajibanya. Namun Ida Pedanda Gde Made Gunung akan berbahagia bila WHDI Gianyar suka belajar serta urati pada hal-hal yang berkaitaan dengan nafas hindu seperti mekekawin, membuat banten, serta bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta mampu menuntun keluarga dan masyarakat kearah yang sangat baik. (Humas Gianyar)