Sebanyak 300 seniman tari dan tabuh Gianyar, berkolaborasi dalam pagelaran bertajuk “Kala Durga Kalangon”, yang dipentaskan pada tanggal 19 april bertepatan dengan puncak peringatan Hut Kota Gianyar ke-241 di Balai Budaya Gianyar.
Sendratari kolosal dengan Art Director, I Made Sidia terbagi dalam lima babak. Ditemui disela-sela pelaksanaan latihan di Open Stage Balai Budaya Gianyar (15/4), Sidia menerangkan babak pertama menceritakan tentang Dewa Siwa dan istrinya Dewi Uma sedang bercengkrama diangkasa raya menikmati keindahan alam semesta. Tiba-tiba birahi Dewa Siwa menggelegak dan ingin memadu cinta dengan Dewi Uma. Kendati ditolak istrinya, nafsu Dewa Siwa tak terbendung. Meluncurlah kama Dewa Siwa tercebur ke tengah laut menjadi raksasa kala.
Babak kedua menceritakan tentang suasa suargaloka yang tenang tiba-tiba terguncang disebabkan amarah Dewa Siwa kepada istrinya. Kemudian Dewi Uma dikutuk menjadi raksasa dan diusir ke bumi karena mencicipi darah anaknya (Kumara), yang terpeleset jatuh dengan kepala berdarah. Kedatangan raksasa Kala, kemudian, membuat suasana menjadi tegang, yang mempertanyakan ayah-ibunya. Raksasa yang lahir dari kama salah satu itu diakui Dewa Siwa sebagai anaknya dan memerintahkan mencari mangsa di bumi.
Babak ketiga menceritakan tentang wabah dan terror yang ditebar oleh Durga dan Kala bersama pengikutnya. Babak keempat menceritakan tentang krisis moral, wabah penyakit, dan mayat manusia dan binatang. Tri Murti sangat pilu melihat bencana dan membalik keadaan menjadi normal kembali.
Akhirnya pada babak kelima diceritakan tentang Kala dan Durga yang amat murka kepada Tri Murti. Dengan kedamaian seni Tri Murti menghadipi Durga dank ala hingga mereka terpesona (kalangon) dengan keindahan pertunjukan yang digelar Tri Murti. Kegarangan dua raksasa ini luruh, dan jinak sehingga dunia kembali tentraman.
I Made Sidia menambahkan dalam setiap babaknya selain digarap dengan tata tari, tabuh dan lampu yang spektakuler juga menggunakan proferti yang sangat detail dengan jumlah yang sangat banyak. Sehingga pertunjukkan ini diharapkan dapat menjadi tontonan sangat menarik bagi masyarakat, buah karya seniman Gianyar dalam memeriahkan Hut Kota Gianyar ke-241.
Dalam sesi latihan, tanggal (15/4) telah menyedot perhatian Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gianyar, I Ketut Jata, Ketua Listibya A.A. Rai dan Kepala Dinas Kebudayaan, Cokorda Rai Pemayun dan masyarakat.
Bupati Cok Ace ditemuai selepas menyaksikan latihan sendratari kolosal, menyampaikan apresiasi kepada seluruh seniman Gianyar yang telah mendukung pementasan. Kolaborasi seluruh seniman dalam sendratari ini, diharapkan dapat memberikan hiburan yang spektakuler bagi masyarakat Gianyar dan makin memeriahkan suasa Hut Kota Gianyar ke-241.
Dalam pementasan sendratari kolosal “Kala Durga Kelangon” akan diawali dengan pementasan tari kebo iwa yang dibawakan oleh anak-anak SMK N 3 Sukawati yang nantinya diharapkan menjadi tari ikon Kabupaten Gianyar, ungkap Kadis Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cokorda Rai Pemayun. (Humas Gianyar)