Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Kabupaten Gianyar melakukan kegiatan yang inovatif guna memperkuat sistem rujukan untuk mencegah 3-T (terlambat mengenali bahaya dan mengambil keputusan merujuk ke fasilitas modern, terlambat mencapai fasilitas pelayanan rujukan, terlambat memperoleh pelayanan adekuat di fasilitas rujukan) dan 4-Ter (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak antar anak, terlalu banyak anak) agar kematian ibu hamil dan bersalin dapat menurun hingga angka 0 (zero).
Hal tersebut diungkapkan Direktur RSUD Sanjiwani, I Gusti Ngurah Putu Suastika kepada Tim penilai Lomba Gerakan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu – Bayi (GRSSI-B) Tingkat Provinsi di aula RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar (20/7).
Dirut RSUD Sanjiwani lebih lanjut menerangkan kegiatan inovatif yang dilakukan RSUD Sanjiwani yakni; layanan konsultasi kesehatan masyarakat (pusat pelayanan kesehatan perempuan), kunjungan tim GSIB ke puskesmas, pelayanan prenatal diagnosis untuk mengetahui kelainan bawaan janin dalam kandungan, penapisan resiko persalinan premature dengan penapisan infeksi dengan USG trans vagina untuk mengukur panjang serviks, green code kedaruratan kebidanan, home visi untuk follow up kasus neonatal/maternal resiko tinggi, PMTCT, kelas ibu hamil dan senam ibu hamil, pusat pelayanan kekerasan terhadap perempuan/anak termaksud pembuatan visum, pelayanan KB pasca persalinana serta pembinaan posyandu dan kelompok pendukung ASI.
Ditambahkan RSUD Sanjiwani tahun 2011 melayani 2140 persalinan atau 32,02 persen dari 6683 persalinan di Kabupaten Gianyar untuk itu semakin pelayanan dan fasilitas terus menerus di tingkatkan. Salah satu bentuk pelayanan adalah dengan menerapkan MARI TOBAT yaitu Makanan Bergizi, Imunisasi, Tumbuh Kembang, serta Berobat Dini dan MAMAMIA yaitu Kehamilan Nyaman, Persalinan Aman, Bayi Menangis, sehingga Kita Bahagia kepada masyarakat khususnya Ibu dan Bayi. Fasilitas GRSSIB yakni poliklinik kebidanan, poliklinik laktasi dan tumbuh kembang anak, kamar operasi, ruang bersalin, ruang nifas dan ruang perinatology.
Ketua Tim Evaluasi Provinsi Bali, IGN Lanang Wisnu Murti menjelaskan tujuan dilaksanakan program GRSSIB guna menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) dan menurunkan AKB (Angka KematianBayi). Penilaian yang dilakukan berdasarkan format pusat, dengan menilai 73 instrumen/variabel dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan melihat secara langsung.
Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengungkapkan AKB (angka kematian bayi) Kabupaten Gianyar tahun 2011 13,10/1.000 kelahiran hidup dan AKI (Angka Kematian Ibu) tahun 2011 74,66/100.000 kelahiran hidup. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan nasional, AKB, 34/1000 kelahiran hidup dan AKI mencapai AKI 228/100.000 kelahiran hidup, serta lebih rendah dari MDG’s AKB 23/1000 kelahiran hidup dan AKI 125/100.000 kelahiran hidup.
Pemerintah juga terus meningkatkan fasilitas dan pelayanan terutama di bidang kesehatan seperti pengobatan gratis, jampersal, BLUD untuk Puskesmas, pembinaan kesehatan sejak dini dengan program dokter cilik, pelatihan tenaga medis, sosialisasi perilaku hidup sehat. (Humas Gianyar)