Seni merupakan unsur budaya yang dinamis yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seorang seniman dan tak lepas dari etika berkesenian. Hal tersebut diungkapkan Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat membuka Sarasehan Seni dan Budaya di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar (30/11).
Lebih lanjut, Bupati Gianyar menyampaikan dalam sambutannya bahwa manajemen pengelolaan seni dan budaya berbeda dengan pengelolaan perusahaan, untuk itu diperlukan kesepakatan dan rekomendasi dalam rangka mengelola kesenian agar tak keluar dari rohnya. Oleh karena itu digelar sarasehan sebagai wacana dalam mencari masukan sekaligus bahan evaluasi untuk mempertahankan identitas Gianyar sebagai Kota Seni dan Budaya.
Dalam kesempatan itu Bupati Gianyar juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh seniman, budayawan dan sastrawan yang telah mencurahkan dan memberikan perhatian dalam menjaga dan melestarikan kesenian dan budaya di Gianyar.
Bupati berharap melalui sarasehan ini dapat menyatukan pemahaman atas etika berkesenian, manajemen seni dan budaya serta membangun seni dan budaya Kabupaten Gianyar.
Dalam Laporannya Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Cokorda Gde Rai Widiarsa, menjelaskan bahwa sarasehan bertemakan “Pemahaman Etika, serta manajemen seni dan budaya sebagai wahana pemberdayaan seniman menuju Pembangunan Seni Budaya Gianyar ke Depan” memiliki tujuan untuk mengevaluasi dan mencari masukan untuk membangun seni dan budaya di Kabupaten Gianyar sehingga potensi seni dan budaya mampu digali, dikembangkan dan dilestarikan.
Sarasehan membahas tiga materi dengan pembicara masing-masing; I Wayan Geria dengan materi Etika Berkesenian, I Wayan Dibia dengan Materi Pembangunan Seni dan Budaya Gianyar Ke Depan dan Tjokorda Raka Kerthiyasa dengan materi Manajemen Seni dan Budaya. Bertindak sebagai moderator Kadek Suartaya.
Sarasehan diikuti oleh 210 peserta yang terdiri dari; Unsur Listibiya (76 peserta), Dinas Instansi terkait (42 peserta), unsur Muspida (6 peserta), unsur DPRD (9 peserta) serta camat, bendesa dan sanggar (77 peserta).(Humas Gianyar)