25 February 2014

Kantong Parkir Solusi Atasi Kemacetan Ubud

[caption id="attachment_7351" align="alignleft" width="300"]Bupati Gianyar Anak Agung  Gde Agung Bharata beserta institusi bidang tranportasi pemerintah Jerman dan FKDPU di Puri Agung Gianyar, (23/2). Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata beserta institusi bidang tranportasi pemerintah Jerman dan FKDPU di Puri Agung Gianyar, (23/2).[/caption] Bupati Gianyar Anak Agung  Gde Agung Bharata menerima rombongan institusi bidang tranportasi yang dibentuk pemerintah Jerman dan Forum Komunikasi Desa Pakraman Kecamatan Ubud (FKDPU) bertempat di Puri Agung Gianyar, (23/2). Sambil beramah tamah, kedatangan rombongan membicarakan Ubud Trafic Project,  sebuah upaya mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan wisata Ubud. Ikut dalam rombongan tersebut,  Kadek Gunarta, salah seorang prajuru adat Padangtegal, Ubud yang juga dari unsur FKDPU. Sementara rombongan dari Jerman seperti Mr. Hans Ulrich Fuhrke, Mr. Devin Maeztri, Graf  Nikolaus Von Sandizell, Graefin Filipa Von Sandizell, dan para pendamping  seperti   Amir Rabik dan Murni Surbakti. Ikut menerima rombongan Wabup Gianyar Made  Mahayastra bersama sejumlah tokoh seni, adat dan budaya Gianyar. Dalam pertemuan itu terungkap FKDPU dan institusi transportasi Jerman bersama Pemkab. Gianyar telah melakukan survey dan studi kelayakan terkait Ubud Traffic Project di kawasan wisata Ubud. Disebutkan, permasalahan utama penyebab kemacetan  adalah banyak warga atau pemilik rumah, toko atau pengontrak toko tidak memiliki garase (rumah mobil)  sehingga mereka parkir di pinggir jalan. Otomatis rombongan wisatawan pun ikut parkir memenuhi ruas jalan, apalagi saat kunjungan wisatawan meningkat. Menurut Kadek Gunarta, konsep awal proyek ini dalam mengurai kemacetan di kawasan wisata Ubud adalah “membersihkan” badan jalan dari parkir kendaraan. Caranya, masing-masing desa pakraman membuat kantong parkir sesuai dengan kesepakatan desa pakraman bersangkutan. Selanjutnya, pemilik kendaraan yang tidak memiliki garase parkir di kantong parkir tersebut. Sementara rombongan wisatawan bisa parkir di tempat tersebut atau langsung menuju ke tempat yang dituju dan pihak desa pakraman menyediakan mesin parkir. “Konsep ini akan memberdayakan desa pekraman. Selain mendapat pendapatan dari retribusi parkir juga peningkatan sektor pariwisata karena wisatawan merasa nyaman berkunjung,” jelas Kadek Gunarta. Sementara untuk bus besar akan dilarang masuk ke kawasan Ubud dan akan disediaan tempat khusus, selanjutnya menggunakan shuttle bus menuju obyek yang akan dikunjungi. “Namun, kami tentu terlebih dahulu harus melakukan  sosialisasi dan mendapat persetujuan semua desa pakraman serta dukungan Pemkab. Gianyar, barulah program ini bisa dilaksanakan,” jelas Kadek Gunarta. Sementara Mr. Hans Ulrich Fuhrke dalam pertemuan itu menyampaikan optimis program ini bisa tercapai karena masih tingginya kebersamaan masyarakat di kawasan Ubud dalam upaya menjaga kelangsungan pariwisata Ubud khususnya. Saat ini pihaknya masih intensif melakukan studi kelayakan dan  sosialisasi untuk mencari kebersamaan. Bupati Agung Bharata menyambut baik program ini dan menyatakan dukungannya untuk mengatasi masalah kemacetan di Ubud, sehingga kampung turis ini tidak ditinggalkan wisatawan. ''Kita tidak menginginkan jumlah kunjungan wisatawan di Ubud menurun karena masalah kemacetan. Mari bersama-sama mencari solusinya,” ujarnya. Untuk mengurangi kemacetan di daerah pariwisata ini, Pemkab. Gianyar  selama ini telah mencoba berbagai cara seperti pemasangan rambu, pengaturan dan penataan parkir seperti pemanfaatan Lapangan Astina Ubud untuk parkir sementara. Sebelumnya, berdasarkan hasil pertemuan/ rapat Bendesa se- Kecamatan Ubud 7 Februari 2014, disepakati pembentukan FKDPU  sebagai  wadah menyatukan persepsi dan mewujudkan tindakan nyata dalam membantu Pemkab. Gianyar dalam menata pawongan dan palemahan di wilayah Kecamatan Ubud. Pengurus FKDPU juga sempat  bertemu dengan Bupati Agung Bharata di Kantor Bupati Gianyar, (11/2). Saat itu, Ketua Umum FKDPU yang sekaligus Bendesa Desa Pakraman Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa S.Sos,M.Si mengungkapkan kedatangannya untuk mohon kepada Bupati Gianyar agar mengesahkan keberadaan FKDPU agar memiliki wewenang dan tanggungjawab dalam memberikan kontribusi pemikiran dan tindakan bersama pemerintah daerah ke arah usaha perbaikan lingkungan dan sosial ekonomi Desa Pakraman di Kecamatan Ubud. (Humas Gianyar) NGR WW

Tentang


Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Portal Layanan


Kontak Kami


Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .