Suasana Car Free Day tampak berbeda, (9/11). Jika biasanya arena CFD dipenuhi warga yang berpakaian olahraga melaksanakan rutinitas kebugaran tubuh, tapi kali ini suasana berbeda. selain olaraga, CFD kali ini diisi dengan lomba ngulat tipat yang diikuti oleh ibu-ibu DWP Kab. Gianyar dan masyarakat umum.
Ngulat tipat pun tidak sekedar ngulat biasa saja, namun dibarengi dengan atraksi joget. semakin heboh jogetnya, semakin tinggi nilai yang diberikan dewan juri. Tak pelak, goyangan ibu-ibu DWP mengundang tawa warga yang hadir dan membuat suasana bertambah meriah penuh keakraban. Seperti ditegaskan oleh Ketua DWP Kabupaten Gianyar, Ny. Ambari Gaga Adisaputra, dipilihnya CFD sebagai tempat lomba, karena pihaknya ingin melibatkan warga yang hadir untuk ikut lomba ngulat tipat.
“ Kami sangat senang melihat antusias ibu-ibu ikut lomba, spontanitas inilah yang sangat kami harapkan,” Kata Ny. Ambari Gaga bangga.
Dipilihnya tema ngulat tipat nasi, karena jenis tipat ini banyak digunakan dalam banten atau upakara dalam agama hindu. Lagipula pihaknya ingin menekankan, bahwa kegiatan ngulat itu mempunyai makna yang sangat mulia. Ngulat bisa diartikan ngulati yang berarti menginginkan. Tipat biasanya berisi beras yang dalam agama Hindu bisa bermakna Marta yang bisa melambangkan kehidupan, kebahagiaan maupun kelanggengan. Sedangkan tipat nasi itu sendiri adalah merupakan simbolis dari unsur predana.
Ketua DWP Ny. Ambari Gaga juga menambahkan, kegiatan lomba ini adalah serangkaian memperingati HUT DWP dan Hari Ibu yang puncaknya akan diadakan pada bulan Desember nanti. Selain lomba ngulat tipat, nantinya akan diadakan juga lomba tari pendet untuk ibu-ibu SKPD.
Sementara itu, Ketua Tim Kreatif Wayan Kujus Pawitra menjelaskan, lomba diikuti oleh 130 ibu-ibu dari SKPD dan beberapa peserta dari umum yag secara spontan ikut lomba. Peserta diharuskan ngulat tipat nasi dalam waktu 5 menit sambil jalan mengelilingi Taman Kota Ciung wanara. Yang dinilai adalah kerapian tipat, waktu dan ekspresi saat joget. Kenapa diisi joget sambil ngulat tipat, menurut Kujus adalah agar suasana lomba lebih meriah dan menarik.
Hal ini diakui oleh Ni Nyoman Raka, salah satu pemenang dari peserta umum. Ngulat tipat itu sudah biasa, namun karena lomba sambil joget membuatnya tertarik untuk ikut serta. Tidak disangka, tipat sama kehebohannya berjoget membuatnya menjadi salah satu pemenang. (Humas Gianyar/Eni)