Tidak dipungkiri rumah tangga merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar saat ini. Dari jumlah sampah yang diangkut tiap harinya setengah lebih merupakan sampah rumah tangga. Jika ibu-ibu rumah tangga bisa memilah dan mengolah sampah yang masih bisa dimanfaatkan, tentu jumlah sampah yang di buang ke TPA tidaklah begitu banyak. Hal ini ditegaskan oleh Kabid. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kab. Gianyar I.A Ketut Surya Adnyani, saat pelatihan pengolahan sampah bagi anggota PKK Desa Batuan Sukawati, (12/4).

Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan dan membawa dampak yang buruk bagi kebersihan lingkungan. Bila sampah ditumpuk atau dibuang sembarangan tanpa diolah tentuk akan membawa dampak yang tidak baik bagi lingkungan. Tidak dipungkiri, selama ini sudah banyak yang mengolah sampah menjadi barang barang yang bermanfaat seperti karya seni, alat rumah tangga yang bisa menghasilkan pendapat yang cukup lumayan.

Namun menurut I.A Surya Adnyani yang juga merupakan ketua TP.PKK Kabupaten Gianyar, masih ada masyarakat yang tidak mau atau tidak peduli dengan kebersihan lingkungan, bersikap apatis tentang pengolahan sampah.

“Kita selalu berupaya menggugah kesadaran masyarakat untuk bersikap bijak dengan sampah. Sampah harus dipilah, dan bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat,” tegas I.A Surya Adnyani.

Ditambahkan pelatihan bagi anggota TP.PKK Desa Batuan ini berlangsung selama 2 hari (12-13 april). Dengan materi pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan sampah, manfaat pengolahan sampah juga nantinya akan diberikan praktek pengolahan sampah.

Sementara itu Kepala Dinas PMD Kab. Gianyar , I Ketut Suweta mengatakan pengolahan sampah membutuhkan peran banyak banyak pihak, terutama dikalangan ibu rumah tangga. Karena ibu-ibulah yang setiap hari berkutat dengan dapur dan rumah.  Pengolahan yang baik menurut Suweta, adalah dengan daur ulang. Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak terpakai lagi menjadi produk yang lebih bermanfaat.

“Pelatihan ini nantinya dapat meningkatkan kreatifitas ibu-ibu dalam mengolah sampah sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat,” jelas I Ketut Suweta.

Kepala Desa Batuan, Sukawati I Nyoman Netra mengharapkan, agar sehabis pelatihan ini tidak mentok begitu saja harus ada tindak lanjutnya. Kami berharap diawali dengan kreatifitas ibu-ibu PKK dalam mengolah sampah, dapat berimbas pada terwujudnya Desa Batuan menjadi desa yang asri. Dan Ibu-ibu PKK mampu menjadi kader yang berpotensi dan mempunyai keahlian di bidang pengiolahan sampah. (HumasGianyar/Eni)