Program penataan telajakan dengan menanam Jepun (kamboja) dan Pucuk (kembang sepatu) yang digulirkan Pemkab. Gianyar mendapat respons positif masyarakat. Terbukti beberapa desa sudah mulai melaksanakan kebersihan dan penataan telajakan dengan melibatkan aparat desa, warga banjar, sekehe teruna (ST) dengan dukungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).

Seperti terlihat di Desa Lebih, Gianyar, (16/8), dilaksanakan gotong royong kebersihan lingkungan dan penataan telajakan dengan menanam tanaman jepun dan pucuk sepanjang jalan yang  dipusatkan di Br. Kesian, Desa Lebih. Demikian juga masyarakat Desa Batuan, Sukawati melakukan hal serupa dengan menanam jepun dan pucuk, (16/8). Gotong royong melibatkan aparat  desa Lebih, warga banjar, sekehe teruna( ST), Dinas Peternakan Gianyar sebagai Bapak Angkat Desa Lebih,  dibantu  puluhan petugas DKP Gianyar.

“Kami tentu mendukung langkah Pemkab. Gianyar dalam upaya mempercantik daerah pedesaan dan perkotaan sehingga lingkungan menjadi hijau dan asri,” ujar Kepala Desa Lebih, I Wayan Gede Pradnyana yang ikut serta melakukan penanaman. Pihaknya bersama-sama masyarakat mulai melakukan penataan dari Br. Kesian, selanjutnya di Br. Lebih Duur Kaja dan Lebih Beten Kelod. Hal ini juga untuk mendukung Desa Lebih sebagai desa tujuan wisata bahari.

Dukungan mewujudkan Gianyar indah dengan tanaman bunga juga datang dari  ST. Walaka Sih Werdhi Br. Kesian, melalui Ketua I Putu Agus Junahedi. Menurutnya,  sebagai generasi penerus sangat setuju adanya program kebersihan dan penataan telajakan sehingga hijau dan indah dengan bunga.

“Tindak lanjut dari penanaman ini kami dari generasi muda akan membantu perawatan  sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga yang bermanfaat,” tegasnya.

Sementara Kepala DKP Gianyar I Wayan Kujus Pawitra menerangkan, aksi kebersihan, penataan telajakan, penanaman jepun dan pucuk sesuai surat edaran Bupati Gianyar. Diharapkan kegiatan ini dapat mempercantik lingkungan yang asri dan idah sehingga dapat mewujudkan Gianyar sebagai Kota Bunga.

”Kita mulai dari kota, selanjutnya diharapkan  kecamatan dan desa dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk bapak angkat desa untuk mewujudkan program ini,”ajak Kujus Pawitra. (Humas Gianyar/NGR WW)