Bencana angin puting beliung yang memporak – porandakan ratusan bangunan, baik rumah, palinggih/ mrajan hingga kandang ayam, yang dialami 54 KK di Desa Sidan, Gianyar, (10/3), mengundang keprihatinan dari Pemkab Gianyar dan Wakil Gubernur (Wagub) Bali I Ketut Sudikerta.
Didampingi Asisten II Pemkab Gianyar I Ketut Suweta, Kepala BPBD Gianyar Anak Agung Oka Digjaya, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Gianyar Ida Ayu Cahyani dan Kadis Sosial Kab. Gianyar Wayan Suardana, Wagub Bali terjun langsung ke lokasi rumah warga yang terkena bencana alam tersebut di Dusun Bukit Sari, Desa Sidan, (12/3).
Wagub Sudikerta menyampaikan rasa ibanya terhadap korban angin puting beliung tersebut. Dia meminta seluruh masyarakat, dapat memetik pelajaran dari bencana tersebut.
”Dalam hal ini, kewaspadaan mesti ditingkatkan,”ucapnya.
Menurut asumsi yang diperkirakan Perbekel Sidan Made Sukra Aryasa, kerugian berupa bangunan dan material berkisar sekitar Rp. 1 Milyar lebih. Terkait itu, Sudikerta menginstruksikan Kepala BPBD dan Kadis Sosial Pemprov Bali, untuk secepatnya mengambil langkah verifikasi data yang valid.
”Kita tunggu fakta riil dulu, nanti akan kita bantu sesuai APBD Pemprov,”ujar Wagub.
Sementara, Asisten II Ketut Suweta mengatakan, Pemkab Gianyar sangat berterima kasih atas perhatian Wagub terhadap korban bencana di Gianyar. Sebelumnya, pasca bencanaterjadi, Pemkab telah melakukan langkah cepat dalam menanggulangi musibah tersebut. Diantaranya, mengerahkan tenaga dari Pol PP, BPBD, DKP hingga TNI untuk membersihkan puing – puing kerusakan.
Selain itu, lanjut dia, melalui Dinas Sosial Gianyar telah membuka dapur umum, menyediakan papper stock, seragam sekolah SD dan makanan kaleng, untuk memastikan korban bencana tidak kelaparan, serta dapat beraktifitas seperti biasa. Juga Dinas Kesehatan dan PMI Gianyar bekerja sama menyiapkan tenaga dan alat medis untuk memeriksa kesehatan dari para korban bencana.
“Kondisi di sekitar desa kini mulai stabil. Masyarakat yang awalnya terlihat syok, kini mampu melewati musibah dengan baik. Kami harap duka yang timbul segera berlalu, dan bencana yang menimpa ini adalah yang terakhir kalinya terjadi di Kabupaten Gianyar, dan di Bali pada umumnya,”pungkas Suweta. (Humas Gianyar/ari)