Studi Banding rombongan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi Maluku Utara yang dipimpin ketuanya, Hj. Suryati Armain diterima oleh Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Pemkab. Gianyar didampingi oleh Ketua Komisi D DPRD Gianyar, TP PKK Provinsi Bali, dan TP PKK Kab. Gianyar di ruang sidang utama Kantor Bupati Gianyar pada Selasa (10/7).
Menurut Hj. Suryati Armain, tujuan studi banding ini adalah untuk menambah ilmu serta wawasan TP PKK Provinsi Maluku Utara mengenai kegiatan-kegiatan PKK (10 program pokok PKK) yang dilakukan di Kabupaten Gianyar terutama pada penanganan kasus KDRT sehingga dapat bermanfaat bagi TP PKK Maluku Utara serta bermanfaat bagi keluarga-keluarga di Provinsi Maluku Utara. Studi banding ini dijadikan ajang evaluasi bagi pihaknya mengenai apa yang belum dilakukan dan apa yang harus dilakukan dalam mewujudkan 10 program pokok PKK.
Bupati Gianyar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan, Gede Widarma, menyampaikan bahwa Kabupaten Gianyar telah membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan KDRT di Kabupaten Gianyar. Di semua kecamatan dan desa/kelurahan juga telah dibentuk Kelompok Masyarakat Pencegahan dan Penanggulangan KDRT yang antara lain berfungsi sebagai pembina masyarakat, pelindung korban, menjadi mediator antara pelaku dan korban, memberikan konseling dan advokasi serta sebagai pendamping korban KDRT. Disampaikan pula oleh Gede Widarma bahwa kasus KDRT di Kabupaten Gianyar tergolong kecil, hal ini mungkin disebabkan oleh kentalnya darah seni masyarakat Gianyar yang memang dikenal sebagai daerah seni sehingga dalam berumah tangga juga dilakoni dengan seni tersendiri.
Acara studi banding menjadi semakin marak dan penuh gelak tawa ketika Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Gianyar, I Nyoman Arjawa, diminta menujukkan keahliannya menari oleh para peserta studi banding. Arjawa memperagakan gerakan Tari Baris dan disambut riuh tepuk tangan para hadirin.
Acara ditutup dengan pameran hasil karya ibu-ibu PKK Desa Saba berupa olahan daun lidah buaya menjadi minuman dan kain tenun serta kerajinan tangan lainnya. (Humas Gianyar)
Studi Banding rombongan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi Maluku Utara yang dipimpin ketuanya, Hj. Suryati Armain diterima oleh Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Pemkab. Gianyar didampingi oleh Ketua Komisi D DPRD Gianyar, TP PKK Provinsi Bali, dan TP PKK Kab. Gianyar di ruang sidang utama Kantor Bupati Gianyar pada Selasa (10/7).
Menurut Hj. Suryati Armain, tujuan studi banding ini adalah untuk menambah ilmu serta wawasan TP PKK Provinsi Maluku Utara mengenai kegiatan-kegiatan PKK (10 program pokok PKK) yang dilakukan di Kabupaten Gianyar terutama pada penanganan kasus KDRT sehingga dapat bermanfaat bagi TP PKK Maluku Utara serta bermanfaat bagi keluarga-keluarga di Provinsi Maluku Utara. Studi banding ini dijadikan ajang evaluasi bagi pihaknya mengenai apa yang belum dilakukan dan apa yang harus dilakukan dalam mewujudkan 10 program pokok PKK.
Bupati Gianyar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan, Gede Widarma, menyampaikan bahwa Kabupaten Gianyar telah membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan KDRT di Kabupaten Gianyar. Di semua kecamatan dan desa/kelurahan juga telah dibentuk Kelompok Masyarakat Pencegahan dan Penanggulangan KDRT yang antara lain berfungsi sebagai pembina masyarakat, pelindung korban, menjadi mediator antara pelaku dan korban, memberikan konseling dan advokasi serta sebagai pendamping korban KDRT. Disampaikan pula oleh Gede Widarma bahwa kasus KDRT di Kabupaten Gianyar tergolong kecil, hal ini mungkin disebabkan oleh kentalnya darah seni masyarakat Gianyar yang memang dikenal sebagai daerah seni sehingga dalam berumah tangga juga dilakoni dengan seni tersendiri.
Acara studi banding menjadi semakin marak dan penuh gelak tawa ketika Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Gianyar, I Nyoman Arjawa, diminta menujukkan keahliannya menari oleh para peserta studi banding. Arjawa memperagakan gerakan Tari Baris dan disambut riuh tepuk tangan para hadirin.
Acara ditutup dengan pameran hasil karya ibu-ibu PKK Desa Saba berupa olahan daun lidah buaya menjadi minuman dan kain tenun serta kerajinan tangan lainnya. (Humas Gianyar)