Untuk menurunkan, meminimalisir maupun membatasi penularan HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Gianyar mengadakan rapat rutin yang dihadiri anggota maupun dinas/instansi terkait di Ruang Sidang kantor Utama Bupati Gianyar, (17/6). Rapat yang dibuka oleh Asisten 1, Adimistrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Gianyar,  Cokorda Rai Widiarsa P, khusus untuk membahas langkah-langkah yang akan dilakukan KPA dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar.

Seperti diketahui  berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, per 31 Maret 2015 terdapat sebanyak 11.453 kasus HIV/AIDS di Bali. Bahkan saat ini Bali menduduki urutan kelima di Indonesia, jumlah penderita HIV/AIDS, sedangkan Kabupaten Gianyar  tercatat sebanyak 839 kasus, dan menempati urutan keempat di Bali setelah Kabupaten Badung, Buleleng dan Kota Denpasar.

Menurut Sekretaris KPA Kabupaten Gianyar, A.A. Gde Suardana, B.Sc, dari data tersebut diyakini masih banyak kasus HIV/AIDS yang belum terdeteksi dan dapat menularkan pada orang lain. Berdasarkan evaluasi di KPA penularan HIV /AIDS  79 persen disebabkan oleh prilaku  seks hetroseksual yang tidak sehat, sisanya disebabkan oleh jarum suntik, kehamilan, biseksual dan tattoo.

“Rentang umur penderita HIV/AIDS lebih banyak berkisar pada usia 20-39 tahun, ini sangat berbahaya karena pada usia tersebut adalah usia produktif,” jelas A.A. Gde Suardana.

Dijelaskan juga, penularan HIV sangat bergantung pada perilaku, ironisnya masyarakat masih belum terlalu paham akan bahaya HIV/AIDS sehingga penularannya tidak dapat dibendung. Untuk mengatisipasi hal tersebut, KPA bersama dinas/instansi terkait berkerjasama dalam membuat program yang dapat menyentuh langsung ke sasaran.  Salah satunya adalah kini di Kabupaten Gianyar memilik 4 pelayanan VCT di RSUD Sanjiwani, UPT Kesmas Ubud 2, UPT Kesmas Sukawati 1 dan UPT Kesmas Tegallalang 1. Bahkan di UPT Kesmas Ubud 2 disediakan pelayanan terapi methadone bagi penderita HIV/AIDS. Selain dengan pemerintah, KPA juga menjalin kerjasama dengan yayasan/LSM yang peduli dengan penanggulangan HIV/AIDS di masyarakat.

Sementara itu Asisten 1 Cokorda Rai Widiarsa mengatakan, penanggulangan HIV/AIDS adalah upaya meliputi pelayanan promotif, preventif, diagnosis maupun rehabilitative yang bertujuan menurunkan maupun membatasi penularan HIV/AIDS sehingga tidak meluas serta mengurangi dampak negatifnya. Oleh karena itu, Cok Rai Widiarsa berharap agar para pemangku kegiatan dapat bekerjasama secara aktif dan berkesinambungan sehingga program KPA dapat berjalan lancar dan tepat sasaran di masyarakat. (Humas Gianyar/eni)