Spirit perjuangan Kebo Iwa dan Gajah Mada patut menjadi teladan bagi aparatur pemerintah maupun masyarakat dalam menjalankan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean government) serta menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Gianyar dalam membuka sarasehan Spirit Pengabdian Kebo Iwa dan Gajah Mada mewujudkan Pemerintahan yang Baik dan Bersih di Puri Agung Blahbatuh (29/4).
Sarasehan diawali Ketut Witarka Yudiarta sebagai moderator serta Cok. Gede Atmaja, Prof.Dr. Wayan Rahmanta, dan Jero Gede Sudirman yang hadir sebagai narasumber. Sarasehan dihadiri oleh MUSPIDA Kabupaten Gianyar, Para Tokoh Masyarakat Gianyar, Kalangan Akademisi, serta lembaga kemasyarakatan lainnya.
Cok Gede Atmaja selaku narasumber mengkritisi kepemimpinan seorang Kebo Iwa dan Gajah Mada yang rela berkorban demi menyatukan Nusantara. Selain itu Kearifan lokal nilai-nilai luhur kepemimpinan, Asta Dasa Prawiteng Prabu, asta Brata, 10 inti kekawin Gajah Mada, konsep Raja Dewata, Manunggaling Kawula Lan Gusti, Sabda Pandita Ratu dan Strategi Geo Politik; dapat dipedomi dan diaktualisasikan dalam melaksanakan kepemimpinan.
Nara sumber lainya, I Wayan Ramantha cenderung menitik beratkan sepirit pengabdian melalui perbaikan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan UMKM. Ramantha juga menekankan pentingnya pemerataan hasil pariwisata antara pelaku pariwisata, dengan masyarakat Bali sebagi obyek pariwisata itu sendiri.
Penglingsir Puri Blahbatuh, Anak Agung Alit Kakarsana mengatakan tokoh Kebo Iwa merupakan wujud karakter masyarakat Bali sebagai tokoh nasional dalam mempersatukan Nusantara. Sehingga melalui sarasehan ini mampu menularkan spirit Kebo Iwa kepada calon pemimpin maupun masyarakat dalam menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bersama. (Humas Gianyar)
Spirit perjuangan Kebo Iwa dan Gajah Mada patut menjadi teladan bagi aparatur pemerintah maupun masyarakat dalam menjalankan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean government) serta menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Gianyar dalam membuka sarasehan Spirit Pengabdian Kebo Iwa dan Gajah Mada mewujudkan Pemerintahan yang Baik dan Bersih di Puri Agung Blahbatuh (29/4).
Sarasehan diawali Ketut Witarka Yudiarta sebagai moderator serta Cok. Gede Atmaja, Prof.Dr. Wayan Rahmanta, dan Jero Gede Sudirman yang hadir sebagai narasumber. Sarasehan dihadiri oleh MUSPIDA Kabupaten Gianyar, Para Tokoh Masyarakat Gianyar, Kalangan Akademisi, serta lembaga kemasyarakatan lainnya.
Cok Gede Atmaja selaku narasumber mengkritisi kepemimpinan seorang Kebo Iwa dan Gajah Mada yang rela berkorban demi menyatukan Nusantara. Selain itu Kearifan lokal nilai-nilai luhur kepemimpinan, Asta Dasa Prawiteng Prabu, asta Brata, 10 inti kekawin Gajah Mada, konsep Raja Dewata, Manunggaling Kawula Lan Gusti, Sabda Pandita Ratu dan Strategi Geo Politik; dapat dipedomi dan diaktualisasikan dalam melaksanakan kepemimpinan.
Nara sumber lainya, I Wayan Ramantha cenderung menitik beratkan sepirit pengabdian melalui perbaikan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan UMKM. Ramantha juga menekankan pentingnya pemerataan hasil pariwisata antara pelaku pariwisata, dengan masyarakat Bali sebagi obyek pariwisata itu sendiri.
Penglingsir Puri Blahbatuh, Anak Agung Alit Kakarsana mengatakan tokoh Kebo Iwa merupakan wujud karakter masyarakat Bali sebagai tokoh nasional dalam mempersatukan Nusantara. Sehingga melalui sarasehan ini mampu menularkan spirit Kebo Iwa kepada calon pemimpin maupun masyarakat dalam menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bersama. (Humas Gianyar)