Sebanyak 96 orang peserta yang berasal dari unsur kecamatan, perbekel/lurah se-Kabupaten Gianyar, bendesa adat, dan pekaseh ikuti sosialisasi Pembakuan Nama Rupabumi di Ruang Sidang I Kantor Bupati Gianyar (14/12).

Ketua Panita Penyelenggara, Drs. I Made Watha, menyampaikan kegiatan sosialisasi Pembakuan Nama Rupabumi bertujuan untuk menjamin tertib administrasi kewilayahan dalam kerangka NKRI, mewujudkan gasetir nasional dalam menyamakan persepsi terkait nama Rupabumi, dan sumber informasi keruangan sebagai penunjang pembangunan serta penanggulangan bencana. Pembakuan nama rupabumi adalah suatu proses penetapan nama bagian permukaan bumi yang dapat dikenal identitasnya sebagai unsur alam maupun buatan seperti: danau, gunung, bukit, sungai, dan lainnya. Kabupaten Gianyar memiliki potensi rupabumi yang beragam sehingga perlu untuk didata dan dibakukan untuk selanjutnya disampaikan kepada Pemerintah Pusat melalui Tim Provinsi Bali, tutup Watha.

Bupati Gianyar dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya menyampaikan di Indonesia sebagian besar rupabumi alam maupun buatan masih belum bernama dan dibakukan. Hal ini dapat menjadi ancaman bahkan konflik antar negara terutama di wilayah perbatasan. Di Kabupaten Gianyar sendiri pembakuan nama Rupabumi memiliki makna penting dalam memberikan informasi kondisi kewilayahan terutama dikaitkan dengan perencanaan pembangunan dan antisipasi bencana alam. Namun Wakil Bupati mengingatkan untuk selalu berhati-hati dalam membakukan nama Rupabumi agar tidak menimbulkan persoalan baru antar wilayah.(Humas Gianyar)