Sebagai rangkaian HUT Kota Gianyar ke-242, Pemkab Gianyar mengadakan kunjungan tali kasih ke sejumlah seniman tua (maestro seni) di Gianyar sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap para seniman yang telah mengukir berbagai prestasi di bidangnya.
Bupati Gianyar A.A.G.Agung Bharata, didampingi Kabag.Kesra Pemkab. Gianyar Made Watha, serta beberapa orang dokter serta paramedis mengunjungi rumah seniman I Made Sija di Banjar Bona Kelod, Desa Bona, Blahbatuh Gianyar, (11/4).
I Made Sija adalah seniman tari, tabuh, dan pedalangan yang lahir di Desa Bona Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada tahun 1933. Sebagai seniman multi talenta, Sija diwarisi darah seni dari orang tuanya. Ibunya Ni Nyoman Gedor adalah seniman kidung dan seorang penari, sementara ayahnya I Wayan Gentur mendorong anak-anaknya untuk berkecimpung di bidang seni.
Seniman yang telah puluhan tahun berkarya ini telah meraih berbagai penghargaan di bidang seni diantaranya Penghargaan Seniman Senior Indonesia sebagai Maestro Seni Tradisi tahun 2007, Bakti Karya Nusantara tahun 2012, Silpakara Nugraha-Anugerah Riset dan Teknologi, serta masih banyak penghargaan lainnya.
Ayah dari 6 orang anak ini adalah seorang otodidak, seniman alam, ia seorang yang tekun dan disiplin, karena ketekunannya ia diminta oleh Pemda Gianyar untuk membina dalang di kotanya dalam Pekan Wayang Daerah Bali tahun 1989. Sija adalah pendiri dan kini menjadi Sesepuh Sanggar Seni Paripurna. Hasil karyanya adalah Wayang Kulit Arja tahun 1976, Wayang Suling, Wayang Topeng tahun 1980 an.
Made Sija yang kini telah berusia sekitar 80 tahun ini dalam kondisi kesehatan yang sangat baik, hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dan paramedis yang mengukur tekanan darah serta kadar gula darahnya. Namun anak-anaknya mengeluhkan nafsu makan Sija yang tidak baik sehingga menimbulkan kekhawatiran hal tersebut dapat mengganggu kesehatannya. Menanggapi hal tersebut Bupati Gianyar, Agung Bharata memerintahkan dokter dan paramedis untuk mencarikan solusi serta memperhatikan kecukupan gizi Sija. Sija sendiri mengatakan bahwa dirinya sudah terbiasa berpuasa.
I Made Sidia, seniman dalang, yang merupakan anak Sija menyampaikan kepada Bupati Gianyar agar pemerintah membentuk suatu wadah bagi seniman-seniman senior sehingga mereka memiliki kegiatan saat memasuki usia pensiun dan sebagai wadah mendidik anak-anak muda agar terhindar dari pergaulan negatif. Menanggapi hal tersebut, Agung Bharata mengatakan akan mengupayakan agar wadah itu terbentuk namun diminta agar Sidia merancangnya. Pada kesempatan tersebut, Agung Bharata menyerahkan bingkisan sebagai salah satu bentuk tali kasih. (Humas Gianyar)
Sebagai rangkaian HUT Kota Gianyar ke-242, Pemkab Gianyar mengadakan kunjungan tali kasih ke sejumlah seniman tua (maestro seni) di Gianyar sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap para seniman yang telah mengukir berbagai prestasi di bidangnya.
Bupati Gianyar A.A.G.Agung Bharata, didampingi Kabag.Kesra Pemkab. Gianyar Made Watha, serta beberapa orang dokter serta paramedis mengunjungi rumah seniman I Made Sija di Banjar Bona Kelod, Desa Bona, Blahbatuh Gianyar, (11/4).
I Made Sija adalah seniman tari, tabuh, dan pedalangan yang lahir di Desa Bona Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada tahun 1933. Sebagai seniman multi talenta, Sija diwarisi darah seni dari orang tuanya. Ibunya Ni Nyoman Gedor adalah seniman kidung dan seorang penari, sementara ayahnya I Wayan Gentur mendorong anak-anaknya untuk berkecimpung di bidang seni.
Seniman yang telah puluhan tahun berkarya ini telah meraih berbagai penghargaan di bidang seni diantaranya Penghargaan Seniman Senior Indonesia sebagai Maestro Seni Tradisi tahun 2007, Bakti Karya Nusantara tahun 2012, Silpakara Nugraha-Anugerah Riset dan Teknologi, serta masih banyak penghargaan lainnya.
Ayah dari 6 orang anak ini adalah seorang otodidak, seniman alam, ia seorang yang tekun dan disiplin, karena ketekunannya ia diminta oleh Pemda Gianyar untuk membina dalang di kotanya dalam Pekan Wayang Daerah Bali tahun 1989. Sija adalah pendiri dan kini menjadi Sesepuh Sanggar Seni Paripurna. Hasil karyanya adalah Wayang Kulit Arja tahun 1976, Wayang Suling, Wayang Topeng tahun 1980 an.
Made Sija yang kini telah berusia sekitar 80 tahun ini dalam kondisi kesehatan yang sangat baik, hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dan paramedis yang mengukur tekanan darah serta kadar gula darahnya. Namun anak-anaknya mengeluhkan nafsu makan Sija yang tidak baik sehingga menimbulkan kekhawatiran hal tersebut dapat mengganggu kesehatannya. Menanggapi hal tersebut Bupati Gianyar, Agung Bharata memerintahkan dokter dan paramedis untuk mencarikan solusi serta memperhatikan kecukupan gizi Sija. Sija sendiri mengatakan bahwa dirinya sudah terbiasa berpuasa.
I Made Sidia, seniman dalang, yang merupakan anak Sija menyampaikan kepada Bupati Gianyar agar pemerintah membentuk suatu wadah bagi seniman-seniman senior sehingga mereka memiliki kegiatan saat memasuki usia pensiun dan sebagai wadah mendidik anak-anak muda agar terhindar dari pergaulan negatif. Menanggapi hal tersebut, Agung Bharata mengatakan akan mengupayakan agar wadah itu terbentuk namun diminta agar Sidia merancangnya. Pada kesempatan tersebut, Agung Bharata menyerahkan bingkisan sebagai salah satu bentuk tali kasih. (Humas Gianyar)