Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) melakukan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Gianyar, terkait pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata.  Rombongan senator yang berjumlah 10 orang,  diterima Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata di ruang Sidang Kantor Bupati Gianyar,  (11/5).

Pemimpin rombongan yang juga Ketua Komisi III DPD RI,  Hardi Selamat Hood menjelaskan, kunjungan dimaksudkan untuk  menyerap aspirasi masyarakat terhadap pengembangan ekonomi kreatif, pariwisata dan juga pengawasan. Sehingga dapat menjadi sebuah landasan dalam mengembangkan konsep pengembangan perekonomian rakyat serta untuk kepentingan penyusunan Draf Rancangan Undang-Undang (RUU)  Ekonomi Kreatif.

“Kami ingin mendapat masukan semua kendala dan permasalahan khususnya di Gianyar sebagai bekal kami untuk menyusun RUU tentang Ekonomi Kreatif,” jelas Hardi.

Bupati Agung Bharata  dalam kesempatan itu menyampaikan  ekonomi kreatif di Gianyar masih perlu  digalakan lagi agar peluang pasar yang ada benar-benar dapat dimanfaatkan untuk kemajuan ekonomi rakyat. Selain itu, perlunya perlindungan kepada perajin untuk mendapatkan hak cipta.

“Kami ingin perajin bisa mengetahui kehendak pasar sehingga memudahkan untuk pemasaran,” ujar Agung Bharata.

Tim ahli Pemkab. Gianyar, DPRD Gianyar dan beberapa pelaku usaha juga memberikan pendapat dan masukan, seperti perlunya pembenahan pasar seni agar tidak kalah bersaing dari pasar oleh-oleh, usulan agar setiap kabupaten/kota di Bali mempunyai rumah kreatif sebagai tempat kreativitas dan pemasaran, anggaran perimbangan untuk Bali untuk adat dan budaya sebagai cikal bakal ekonomi kreatif di Bali serta masalah branding.

DPD daerah Bali  DR. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, yang menjadi koordinator dalam kunjungan di Bali menyampaikan, semua usulan yang terserap selanjutnya Komite III akan mengusulkan RUU Ekonomi Kreatif ke DPR untuk dijadikan prioritas pembahasan pada 2015.

“Usulan tersebut bertujuan membuat pekerja kreatif dapat bersaing,” tegasnya.

Secara nasional untuk ekonomi kreatif mencapai kemajuan dengan income terbesar pada sektor fashion yang mencapai 81.6 trilyun, kerajinan 24 trilyun dan kuliner 12 trilyun. Sedangkan untuk dalam negeri industri ekonomi kreatif yang paling menonjol adalah kuliner dengan nilai ekspor 24 trilyun. Sementara penyerapan tenaga kerja mencapai 12 juta tenaga kerja. (Humas Gianyar/NGR WW)