Seniman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ikut berpartisipasi memeriahkan HUT Kota Gianyar ke-244,  dengan menampilkan sejumlah kesenian dari empat kabupaten dan satu kota se- DIY, (26/4), di Balai Budaya Gianyar. Pementasan kesenian bertajuk  “Jogja Istimewa” ini melibatkan  300 penari  dan mendapat  sambutan meriah dari  pejabat di lingkungan Pemkab. Gianyar, undangan dan masyarakat.

Empat Kabupaten tersebut yakni Bantul, Sleman, Kulonprogo dan Gunung Kidul serta Kota Yogyakarta. Tiap kabupaten atau kota  menampilkan kesenian tradisi masing-masing. Kabupaten Bantul misalnya, menampilkan sajian upacara adat “wiwitan” yang menggambarkan kehidupan masyarakat petani mulai menanam padi hingga panen.

Selanjutnya Kota Yogyakarta  menampilkan tari Sekar Pudyastuti dan Tari Lawung Alit. Kabupaten Sleman mempersembahkan  Tari Kridha Jatirasa, sebuah ungkapan ekspresi ras apersatuan dan kesatuan. Dalam tarian ini penari mengajak atau mendaulat hadirin untuk menari bersama seperti layaknya tari Joged di Bali. Pementasan juga dimeriahkan dengan Fashion Show dari Kabupaten Gunungkidul yang menampilkan kain tradisional  Batik dan Lurik. Pagelaran seni diakhiri  dengan Fragmen Tari Klasik Gaya Yogyakarta dan dilanjutkan serah terima cinderamata.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono mengatakan, pagelaran seni DIY sebagai wujud partisipasi memeriahkan HUT Kota Gianyar. Apalagi DIY dan Gianyar khususnya kaya akan kesenian daerah.

“Dalam kesempatan ini kami ingin bertukar kesenian dalam bentuk pagelaran seni,” ujarnya.

Asisten I Pemkab. Gianyar Cok Rai Widiarsa dalam kesempatan itu mengharapkan, lewat pagelaran seni dari Yogyakarta ini makin mempererat rasa kekeluargaan sehingga kesenian di Indonesia makin lestari. (Humas Gianyar/NGR WW)