Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Gianyar mengadakan seminar kesehatan remaja di ruang sidang kantor Bupati Gianyar pada Senin (29/11) dengan tema ”Seks Tabu dan Realita.” Seminar yang dihadiri oleh 150 orang perwakilan dari 27 Sekolah Menengah Atas se-Kabupaten Gianyar tersebut menghadirkan 4 orang narasumber yaitu dari PKBI dr. Okanegara, Komisi D DPRD Gianyar Nyoman Arjawa S.Sn, Disdikpora Kab. Gianyar IGN. Darmawan, dan seorang remaja sarat prestasi Pande Komang Gede Bayu Wikrama yang merupakan siswa SMU 1 Gianyar. Seminar tersebut juga dihadiri oleh Ketua PKBI Propinsi dan Kepala PKBI Gianyar, para pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar diantaranya Dinas Kesehatan, PP dan KB, ibu-ibu Gatriwara, guru-guru SMA dan SMK, serta direktur RSUD. Sanjiwani.
Menurut ketua panitia dr. Ni Putu Sudiartini, tema seminar tersebut diangkat mengingat pentingnya memberikan pendidikan dan pengetahuan yang benar kepada remaja tentang perilaku yang sehat, baik, dan berprestasi. Sementara tujuan dari seminar tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta seminar terhadap kesehatan reproduksi; sebagai dialog antar remaja, pihak sekolah dan Pemda Kab.Gianyar; serta sebagai bentuk dukungan kepada para remaja untuk dapat memenuhi haknya memperoleh akses informasi dan layanan kesehatan reproduksi yang benar.
Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya menyambut gembira atas diselenggarakannya seminar kesehatan reproduksi remaja ini dan melalui kegiatan ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan peran PKBI dan kualitas pelayanan dalam rangka pembangunan keluarga yang bertanggung jawab. Mengingat pandangan masyarakat yang menganggap tabu membicarakan masalah seks serta gencarnya media massa menayangkan informasi-informasi yang kurang mendidik membuat para remaja suka meniru tanpa bisa memilih dan memilah hal yang bijak, untuk itu tema seminar ini sangat tepat dan diharapkan mampu meredam permasalahan remaja seperti seks pranikah, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, serta HIV/AIDS.
dr. Okanegara dalam pemaparan makalahnya yang berjudul Fenomena Seksualitas Remaja menjelaskan bahwa kebanyakan permasalahan yang dihadapi oleh remaja disebabkan oleh rasa ingin tahu dan selalu mencoba-coba tanpa diimbangi oleh pengetahuan yang benar, hanya berdasarkan mitos dalam masyarakat dan mitos yang disampaikan teman dekat. Selain itu permasalahan remaja sering dipicu oleh sikap kritis terhadap orang tuanya, ikatan sebayanya kuat, dan emosi yang labil. dr. Okanegara juga menyampaikan bahwa lebih dari seperempat masalah pacaran yang masuk ke konseling KISARA (Kita Sayang Remaja) berkaitan dengan aktivitas seksual remaja.
Sementara itu, Nyoman Arjawa dalam makalahnya HIV/AIDS, ’Kemajuan Teknologi dan Peran Tokoh Masyarakat Dalam Pengendalian Faktor Resiko’ menyampaikan sejumlah data yang memprihatinkan dimana jumlah orang yang terinfeksi HIV/AIDS di Kab. Gianyar sebanyak ±160 orang dan Gianyar menempati urutan ke-5 sebagai kabupaten dengan penderita HIV/AIDS terbanyak setelah Denpasar, Buleleng, Badung, Tabanan. Untuk itu Arjawa mengajak semua pihak untuk saling menularkan informasi positif minimal di sekitar keluarga kalau bisa pada ruang lingkup yang lebih luas. Pendekatan prepentif harus dilakukan pada moral anak-anak dan generasi muda secara lisan maupun tertulis, lewat media formal maupun informal baik itu di rumah, sekolah, dan di masyarakat.
Ketua OSIS SMA 1 Gianyar Pande Komang Gede Bayu Wikrama yang turut hadir sebagai pembicara menyampaikan ajakan bagi teman-temannya sesama remaja untuk mengisi masa remaja mereka dengan hal-hal positif dan menghindari kegiatan yang merugikan. Bayu juga menyampaikan bahwa hanya dengan pendidikan seks tidak akan mampu mencegah remaja dari perilaku seks tidak sehat namun harus diimbangi dengan berbagai kegiatan positif yang bermanfaat.(Humas Gianyar)