Calonarang “Rarung Kautus” dipersembahkan perbekel se-Kecamatan Blahbatuh bersama seniman Desa Keramas serangkaian Piodalan di Pura Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar, yang jatuh pada Anggarkasih Medangsia (6/1). Hal tersebut diungkapkan Camat Blahbatuh, I Made Krya Gunastra di ruang kerjanya, (9/1). Pementasan lakon “Rarung Kautus” yang diiringi penabuh Sanggar Giri Anyar Desa Buruan sengaja dipersembahkan karena mengandung filosofi dan makna yang berkaitan dengan gejolak masyarakat Gianyar saat ini.

Made Krya Gunastra mengatakan pementasan calonarang merupakan salah satu media tradisional yang efektif untuk menyebarkan berbagai informasi pembangunan. Melalui media tradisional, Informasi terkait kebijakan dan berbagai program Pemkab Gianyar dapat lebih mudah dipahami warga.

Selain sebagai media informasi, spirit ngayah yang ditampilkan kesembilan perbekel se-Kecamatan Blahbatuh disamping dapat mempererat hubungan antara perbekel dan warga juga diharapkan dapat memacu dan memotivasi para generasi muda dalam melestarikan budaya Bali.

“Media tradisional ini disamping sebagai wadah penyaluran bakat seni bagi para perbekel sekaligus sebagai media informasi yang benar kepada masyarakat serta dapat memotivasi warga dalam melestarikan budaya,” cetusnya.

Perbekel Buruan, I Gusti Ngurah Aryawan selaku koordinator kegiatan mengatakan kegiatan ngayah tersebut merupakan inisiatif seluruh perbekel se-Kecamatan Blahbatuh. Kedepannya, perbekel se-Kecamatan Blahbatuh akan selalu menampilkan media tradisional yang diimplementasikan dengan berbagai kesenian Bali guna menjaga hubungan dengan warga dan menyajikan informasi pembangunan yang dibutuhkan masyarakat.

“Media tradisional ini masih sangat digemari masyarakat. Hal ini dapat memudahkan kami dalam menyampaikan berbagai informasi pembangunan kepada masyarakat dan masyarakat pun dapat dengan mudah memahami informasi yang kami sampaikan,” pungkas Aryawan. (Humas Gianyar/suar)