Penutupan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke – 100 yang dipusatkan di Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar berlangsung meriah. Pementasan tarian kontemporer Cak Rina di akhir acara berhasil menghipnotis para undangan dan masyarakat yang hadir pada Upacara Penutupan TMMD di Lapangan Banjar Calo, Desa Pupuan, Tegallalang, (26/6). Kemeriahan itu memuncak ketika pimpinan pementasan, I Ketut Rina mengajak Bupati Gianyar, A. A. Gde Agung Bharata untuk turut serta menari. Tak pelak, hal tersebut juga mengundang gelak tawa para undangan dan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata dalam sambutannya menyampaikan, TMMD dilaksanakan dalam upaya pemberdayaan masyarakat, sekaligus membangun keswadayaan dan pastisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Keterlibataan TNI dalam pembangunan di desa pada hakekatnya merupakan bentuk nyata bahwa kemanunggalan TNI dengan masyarakat dalam mengakselerasi proses pembangunan di desa.
”Keberhasilan pelaksanaan TMMD memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di Desa Pupuan. Kemudahan akses transportasi dan peningkatan kualitas hidup yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” cetus Agung Bharata.
Sementara Dandim 1616/Gianyar, Letkol Kav Asep Noer Rokhmat sebagai Dansatgas TMMD ke 100 Kab. Gianyar menyampaikan, pelaksanaan TMMD dimulai tanggal 27 September hingga 26 Oktober 2017. Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu sasaran fisik pembuatan jalan di Banjar Tangkup dan Banjar Timbul dengan panjang 1.650 Meter dan lebar 7 m, pembuatan gorong - gorong, pembuatan Jamban sebanyak 4 unit, serta bedah rumah. Selain kegiatan fisik, juga dilaksanakan kegiatan non fisik seperti wawasan kebangsaan, Penyuluhan Narkoba, Penanggulangan Bencana Alam, KB Gratis, Pengobatan Gratis dan berbagai macam olahraga bersama. Dikatakan, mekanisme pelaksanaan TMMD dilaksanakan oleh Satgas sebanyak 150 orang dan dibantu masyarakat dengan alokasi dana sebesar Rp. 223.056. 000.000,.
Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Stefanus Tri Mulyono. Mengatakan TNI AD mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pelaksanaan TMMD di seluruh Indonesia melalui program TMMD. Selain itu juga membangun dan membangkitkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotong - royong guna membantu percepatan program pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan. Hal ini sejalan dengan tema yang diangkat yaitu “Percepatan Pembangunan Meningkatkan Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat”,. Tema ini sangat selaras dengan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, yang salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan TMMD ke-100 pada tahun 2017 ini diselenggarakan selama satu bulan mulai tanggal 27 September s.d. 26 Oktober 2017, secara serentak di 52 titik di 52 Kabupaten/Kota, dengan tujuan adalah membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. TMMD merupakan momentum yang sangat baik untuk menggeloarakan kembali semangat gotong – royong yang sudah mulai pudar karena tergerus dengan budaya hedonism dan individualism. TMMD juga memperkuat kemanunggalan antara TNI dan rakyat yang merupakan salah satu wujud jati diri TNI sebagai tentara rakyat. “Kebersamaan dengan rakyat adalah inti kekuatan TNI,” tegas Brigjen TNI Stefanus Tri Mulyono.
Pada kegiatan penutupan TMMD ke – 100 juga dilaksanakan, pemberian penghargaan kepada keluarga asuh oleh Kasdam IX/Udayana, penyerahan sembako kepada masyarakat oleh Persit (Persatuan Istri Tentara), serta pemberian bantuan kepada PAUD oleh Kartika Chandra Kirana. (HumasGianyar)
Photo Terkait :
