Peserta Diklat  diharapkan mampu mengapliksikan semua ilmu yang diperoleh selama diklat serta mampu menerapkan kompetensi yang dimilikinya untuk menunjukkan kinerja dalam merancang suatu perubahan sehingga mendapatkan hasil yang signifikan.

Hal ini diungkapkan Bupati Gianyar dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gianyar, I Made Suradnya pada acara Penutupan Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan IV Kabupaten Gianyar, di Kantor Badan Diklat Propinsi Bali, (24/11).

Ditambahkan, peserta yang lulus janga berpuas diri karena masih banyak tantangan dan hambatan serta berbagai fenomena sosial yang terjadi. Untuk itu diharapkan kepekaan terhadap aspirasi yang berkembang, lebih responsive dan akomodatif terhadap dinamika masyarakat serta mampu meningkatkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Sementara Kepala Badan Diklat Propinsi Bali Ida Bagus Sedhawa menyampaikan bahwa konsep Diklat tahun ini jauh lebih baik  dari pola lama, dimana tahun ini memberi kesempatan yang luas kepada peserta untuk diskusi dan melakukan pengamatan ke lapangan.  Pembentukan sikap, perilaku dan disiplin sebagai abdi negara juga menjadi bagian diklat.

Salah satu peserta Diklat, Komang Alit Adnyana mengaku selama 4 bulan mengikuti Diklat, banyak manfaat yang diperoleh seperti kedisiplinan, etika dan perilaku sebagai abdi negara dan dasar-dasar kepemimpinan lainnya. Hal ini tentunya berguna untuk diterapkan di tempat kerja sehingga mampu menjadi abdi negara yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Hal senada juga diungkapkan peserta Diklat lainnya, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani, mengaku senang mengikuti Diklat karena mendapatkan ilmu dasar kepemimpinan, yang berguna untuk diri sendiri maupun ketika kembali bertugas di tempat kerja masing-masing.

“Jika seorang pemimpin tidak dibekali dengan dasar-dasar kepemimpinan dan etika maka cenderung seorang pemimpin akan arogan terhadap bawahannya,” ujarnya Surya Adnyani yang mendapatkan ranking II  PIM Tingkat IV dengan karyanya  penyusunan rencana kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan salon desa  pada sub bidang kerja dan sosial.

Diklat PIM Tingkat III dan IV dibuka pada 1 Juli 2014 dengan jumlah peserta 60 orang terdiri dari  Diklat PIM III dengan jumlah 30 orang, Diklat PIM Tingkat IV dengan jumlah 30 orang. Semua peserta mengikuti proses pembelajaran, diskusi kelompok maupun menyusun rancangan proyek perubahan dan seminar presentasi proyek perubahan.

Dalam upaya meningkatkan wawasan dan mengaplikasikan teori yang didapatkan, peserta Diklat PIM Tingkat III melaksanakan Benchmarking (observasi  lapangan) di Pemerintah DI Yogyakarta dengan Lokus Rumah Sehat Lansia dan  pengelolaan Taman Pintar dari 13 sampai 16 Agustus 2014. Sedangkan untuk Diklat PIM Tingkat IV dilaksanakan di Pemerintah Kota Surakarta dengan Lokus Dinas Kesehatan dan BAPERMAS PP  PA & KB Kota Surakarta dari 27 sampai 30 Agustus 2014.

Dari seluruh rangkaian pelaksanaan Diklat telah dilakukan penilaian terhadap peserta, kinerja penyelenggara dan Widyaiswara. Penilaian terhadap kelulusan peserta Diklat PIM difokuskan pada aspek proyek perubahan yang meliputi dua komponen yaitu perencanaan inovasi dengan bobot  nilai 40% dan manajemen perubahan 60%.

Dari 30 peserta Diklat PIM Tingkat III dinyatakan lulus 29 orang dengan kualifikasi memuaskan 22 orang, cukup memuaskan 7 orang, ditunda 1 orang.

Sedangkan dari 30 peserta  Diklat PIM Tingkat IV dinyatakan lulus semua dengan kualifikasi memuaskan 10 orang, cukup memuaskan 20 orang. (Humas Gianyar/NGR WW)