Kabupaten Gianyar kini memiliki Balai Konservasi dan Penangkaran Penyu laut yang di-plaspas di Pantai Saba, Desa Saba Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, (3/2). Balai yang dibangun di tepi pantai ini sebagai upaya menyelamatkan telur-telur penyu yang baru menetas dari pemangsa (predator).
Balai penangkaran diprakarsai Pemkab. Gianyar bekerja sama dengan Kelompok Konservasi Penyu Bali Desa Saba beserta instansi terkait dilengkapi tempat penetasan telur yang berpasir lembut, bak-bak untuk tukik atau anakan penyu, serta beberapa bak lebih besar merawat penyu jelang dewasa.
"Penyu bertelur biasanya terjadi pada bulan April hingga Agustus di Pantai Saba dan sekitarnya, namun selama ini banyak yang dimakan pemangsa terutama anjing. ” ungkap Ketua Kelompok Konservasi Penyu Desa Saba I Made Kikik usai upacara Melaspas, yang dihadiri KSDA Wilayah Bali, Distanhutbun Kabupaten Gianyar, Disnakanlut Kabupaten Gianyar, unsur Muspika, tokoh masyarakat beserta anggota kelompok.
Dalam satu sarang atau satu penyu betina bisa ditemukan rata-rata 100 telur. Dengan dukungan Pemkab. Gianyar, pihaknya berharap bisa bersama-sama melestarikan keberadaan penyu yang saat ini sudah langka. Terkait teknis pelaksanaan dari misi pelestarian ini, menurut Made Kikik, pada musim atau bulan penyu bertelur, para petugas dari tengah malam hingga pagi menyusuri pantai untuk mencari penyu-penyu yang bertelur dan mengambil telurnya untuk ditangkarkan. Setelah telur menetas para tukik (sebutan untuk anak penyu) dilepaskan kembali ke pantai untuk kemudian hari setelah dewasa kembali ke pantai Saba dan sekitarnya untuk bertelur, karena penyu betina mempunyai kebiasaan kembali ke tempat asal menetasnya untuk bertelur.
Sementara Kepala Desa Saba I Gusti Ngurah Mahendradinata, SH, mengatakan, keberadaan Balai Konservasi dan Penangkaran Penyu akan menambah daya tarik Desa Saba sebagai desa wisata. Para wisatawan bisa melihat proses penetasan telur penyu hingga melepas kembali ke pantai.
"Selain misi pelestarian ada juga unsur pendidikan pada Balai Penangkaran Penyu," ungkapnya.
Dia juga akan terus mensosialisasikan kepada warganya bahwa penyu sebagai satwa dilindungi dan bila menjumpai telur penyu agar diserahkan ke balai penangkaran untuk dirawat. (Humas Gianyar/ww)