28 July 2015

Pemkab. Gianyar Pastikan Keberadaan Seorang Anak Yang Menjadi Pengemis Di Bedulu

Berita yang beredar luas di media sosial facebook tentang seorang anak kecil di Desa Bedulu, Blahbatuh, yang dipaksa mengemis, membuat Pemkab Gianyar tergerak untuk memastikan langsung keaslian dari kabar tersebut. Kadis Sosial Pemkab Gianyar Wayan Suardana, beserta Koordinator APSAI Kabupaten Gianyar Wayan Suamba, serta Kepala Bidang Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Kabid BPKB) Kabupaten Gianyar Anak Agung Sri Laksmi turun langsung menjenguk Komang Eka Dwi Payana, 8, bocah yang diberitakan tersebut di rumahnya, di Banjar Tengah, Desa Bedulu, (27/7).

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Bedulu Ketut Rinata mengatakan, beberapa informasi di FB tersebut, banyak yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Diantaranya, di FB dikatakan bahwa anak tersebut mengemis karena dipaksa oleh seseorang oknum, alias mempekerjakan paksa anak dibawah usia, namun kenyataannya si anak mengemis karena niatnya sendiri. Bahkan, anak tersebut, Komang, mengaku enggan bersekolah, karena lebih nyaman meminta – minta. ”Untuk biaya makan dan bermain,” kata Rinata merekam pengakuan dari Komang, yang dalam kesempatan tersebut sedang tidak berada di rumahnya.

Lebih lanjut, Rinata menjelaskan, tidak benar kalau ibu Komang lumpuh (seperti info di FB). Kenyataannya, ibunya masih sehat dan bekerja di salah satu laundry di kawasan Ubud. Sementara ayahnya sudah meninggal. ”Komang bersaudara enam, satu adiknya diasuh oleh kerabatnya, kini dia hidup bersama ibu dan keempat saudaranya,” ungkap Rinata.

Ketut Rinata mengatakan, Komang memang pribadi yang susah diatur. Pihaknya sudah berkali - kali melakukan pembinaan terhadap Komang. Dia menduga, Komang memiliki kelainan mental yang tidak sesuai dengan perilaku anak seusianya. "Dia malah pernah tidur di kuburan, itu kan sudah janggal," ucapnya yang dibenarkan oleh kerabat Komang, Jero Mangku Kastu.

Jero Mangku mengatakan, Komang pernah bersekolah, tapi berhenti di tengah jalan, karena dia memang enggan bersekolah. Dirinya sudah pernah membawa Komang ke dokter. Namun, kata dokter saat itu, tidak ditemukan penyakit apapun di dalam dirinya. Dia mengatakan, Komang sama sekali tidak bisa dikendalikan. Apapun keinginan dia, tidak bisa dibendung."Untungnya dia tidak nakal, sampai membahayakan, hanya saja memang dia ingin bebas mau melakukan apapun,"kata Mangku.

Sementara, Kadis Sosial Wayan Suardana memastikan bahwa anak tersebut menggepeng bukan karena dipaksa oleh siapapun. Memang disebabkan karena faktor kelainan, sesuai dengan cerita dari kerabat Komang."Jadi tidak benar dia mengemis atas tekanan seseorang, murni karena kelainan. Kita berani pastikan tidak ada gepeng dari Kabupaten Gianyar,"ucapnya.

Pihaknya mengatakan, akan mengupayakan bantuan berupa rehab rumah terhadap keluarga Komang. Sebab, dari hasil pantauannya, kondisi tempat tinggal Komang bisa dikategorikan kurang layak. Dari BPPKB, akan mempersiapkan psikiater untuk memeriksa kondisi Komang yang sebenarnya. Serta, dari Disdikpora dan APSAI akan menyediakan beasiswa untuk kelangsungan pendidikan Komang beserta kakak dan adiknya.

Suardana menyarankan, masyarakat agar tidak langsung mengambil kesimpulan terhadap berita yang kejelasannya masih simpang siur. Perlu konfirmasi lebih lanjut terlebih dahulu. Namun, dia sangat mengapresiasi laporan yang masuk dari masyarakat. Ini menandakan, masyarakat kini sangat peduli terhadap kasus – kasus atau permasalahan yang menyangkut anak.

”Informasi seperti ini sangat kami butuhkan, karena yang tahu langsung di lapangan adalah masyarakat, untuk itu mohon laporkan ke pemerintah desa, atau langsung ke Dinas terkait,”pungkasnya. (Humas Gianyar/Ari)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .