17 September 2015

Pemkab. Gianyar Gelar Upacara Pangurip Bumi di Ulun Kulkul

Jaga keseimbangan alam semesta, Pemkab. Gianyar Gelar Upacara Pangurip Bumi di Pura Ulun Kulkul, hal tersebut diungkapkan Bupati Gianyar, A.A. Gde Agung Bharata yang diwakili  Asisten III Setda Kabupaten Gianyar, I Wayan Sudamia, seusai pelaksanaan pujawali di Pura Ulun Kulkul,  Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, (13/9).

Lebih lanjut, Sudamia mengatakan rangakaian upacara Pangurip Bumi didasari atas kelanjutan pelaksanaan Upacara Ngempat yang dilaksanakan di empat penjuru mata angin di empat pura di areal Besakih. Pemkab. Gianyar merupakan pengemong Pura Ulun Kulkul dan Pura Bangun Sakti. Sedangkan pelaksanaan Upacara Pangurip Bumi dilaksanakan di Pura Ulun Kulkul yang berada di sisi barat, sehingga itu menjadi kewajiban Pemkab. Gianyar. Sebelumnya telah dilaksanakan Upacara Pangenteg Jagat di Pura Gelap yang berada sisi timur Besakih pada Purnama Karo, (30/7) lalu. “Dilanjutkan dengan Upacara Pangurip Bumi yang dilaksanakan Pemkab. Gianyar di Pura Ulun Kulkul hari ini”, terangnya.

Pada dasarnya pelaksanaan upacara ini bertujuan memohon kedamaian serta keseimbangan alam semesta. Menjaga keseimbangan tersebut, umat Hindu meyakini dengan melaksanakan upacara Ngempat di empat penjuru mata angin dan dilaksanakan bergilir di empat pura di areal Besakih. Pura tersebut yakni, Pura Gelap di sisi timur, Pura Ulun Kulkul di sisi barat, Pura Batumadeg di sisi utara dan Pura Kiduling Kreteg di sisi selatan. “Kami sangat mengapresisasi dan berterimakasih kepada jajaran panitia dan warga yang telah mempersiapkan pelaksanaan upacara ini, semoga upacara ini berdampak positif bagi Bali dan Indonesia,” imbuhnya.

Ketua Panitia Upacara, I Gusti Mangku Jana mengatakan Pujawali Pangurip Bumi dilaksanakan setahun sekali pada Purnama Karo.  Pujawali ini merupakan rangkaian upacara Ngempat yang dilaksanakan di Besakih. Pertama dilaksanakan Pujawali Pangenteg Jagat di Pura Gelap di sisi timur pada Purnama Karo, dilanjutkan dengan Upacara Pangurip Bumi dilaksanakan pada Tilem Ketiga di Pura Ulun Kulkul, pada Tilem Kalima dilaksanakan Upacara Penaung Bayu di Pura Batu Madeg, dan terakhir dilaksanaka Upacara Penyeeb Brahma di Pura Kiduling Kreteg.

Lebih lanjut, Mangku Jana mengatakan upacara Pangurip Bumi menggunakan seekor Kerbau di bawah Sanggar Tawang, Bagia Pula Kerti, Catur dengan Tawur Manca Klud. Pujawali ini dihaturkan ke hadapan Bhatara Mahadewa yang berstana di Pura Ulun Kulkul. Pujawali yang dipuput 8 sulinggih ini dimulai dengan upacara Nedunan, Mlaspas Bagia Pulakerti, pada Sukra Pon Tambir, (11/9), dilanjutkan dengan Mapepada, Sabtu,(12/9), Puncak Pujawali Pangurip Bumi, Tilem sasih Katiga, Minggu, (13/9), sedangkan Ida Bhatara mesineb, Rabu, (16/9).

Pujawali Pangurip Bumi dipuput 8 sulinggih, Ida Pedanda Wayahan Bun, Gria Sanur, Pejeng. Ida Pedanda Gede asal Gria Keniten, Batuan. Ida Pedanda Istri Rai Keniten, Gria Anyar, Ketewel. Ida Pedanda Putra Wanasari Gria Wanasari, Kemenuh. Ida Pedanda Gria Budda, Gria Budakeling. Ida Pedanda Gria Bona Kaler, Blahbatuh. Ida Pedanda Gede Ketewel Gria Kemenuh. Serta Ida Pedanda Putra Kanaka, Gria Mas, Sukawati. Pujawali  dilaksanakan dengan tarian wali seperti Baris Gede, Rejang Dewa, Wayang Lemah serta Topeng Sidakarya.

Pelaksanaan pujawali dimulai pukul 09:00Wita hingga pukul 12:00Wita dihadiri jajaran pejabat di Lingkungan Pemkab. Gianyar, Muspika Rendang dan undangan asal seluruh kabupaten/kota se-Bali ini juga dihadiri ratusan pemedek. (Humas Gianyar/Suar)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .