21 August 2014

Pemkab Gianyar Datangkan Alat Memanen Padi

Untuk memudahkan petani saat panen padi dan memperkecil resiko kehilangan hasil panen akibat panen tidak sempurna, Pemkab Gianyar mendatangkan alat memanen padi bernama Zaaga. Alat panen zaaga diperkenalkan kepada petani di Subak Biang Cuka, Pejeng Kangin Tampaksiring, (20/8).

Peragaan alat panen padi yang disaksikan anggota subak, dilakukan  langsung oleh  pembuatnya, Agus Zamroni (48) warga Mlilir, Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun dan disaksikan staff khusus presiden bidang informasi dan komunikasi, H..Heru Lelono didampingi Kadis Pertanian, Perhutanan dan Perkebunan, I G. A.  Dewi Hariani.

Dari sisi operasional penggunaan mesin atau lebih tepat disebut kendaraan pemanen padi ini juga hampir sama persis dengan penggunaan mesin pengolah tanah, atau traktor tangan. Kendaraan pemanen ini dilengkapi dengan blower pemisah antara gabah dengan potongan batang padi. Gabah langsung ditampung didalam karung yang tergantung dibagian samping kendaraan. Kendaraan ini memiliki roda karet untuk mempermudah membawanya ini dari rumah kesawah. Kemudian diganti roda khusus dari plat besi untuk digunakan dilahan persawahan saat memanen.

“Alat memanen tersebut didatangkan  dengan harapan   mengatasi kelangkaan tenaga kerja saat memanen padi secara tradisional. Selain itu mengurangi resiko kehilangan gabah saat panen,” terang I G. A. Dewi Hariani.

Salah satu petani yang ikut menyaksikan peragaan ini mengaku cukup puas dengan hasil dari alat memanen padi ini yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk menyelesaikan lahan sekitar 4 are cepat.

“Gabah yang dipotong hampir tidak ada terbuang keluar, semuanya ditampung dalam karung.  Pekerjaan tidak membutuhkan banyak tenaga,” terangnya.

Sementara H. Heru Lelono menjelaskan, memanen dengan cara tradisional sebetulnya merugikan petani, karena akan kehilangan sekitar 10 s/d 12 persen gabah. Tapi dengan menggunakan alat memanen padi Zaaga, maka resiko kehilangan akan berkurang.

“Resiko kehilangan dengan menggunakan alat memanen padi Zaaga ini maksimal 2 %,” terang Heru Lelono. Apalagi alat memanen padi ini sudah  mendapatkan sertifikat Hak Intelektual ( HAKI ) dari Departemen Hukum dan HAM.

Rencananya, bulan ini akan didatangkan lagi 10 buah mesin memanen padi jenis ini untuk diperkenalkan ke subak-subak lainnya di Gianyar dengan harapan bisa mengatasi masalah yang selama ini dialami petani. Masalah harga, pihak pembuat belum menetapkan harga, karena saat ini  tujuannya hanya sebatas perkenalan dan memerlukan sosialisasi lebih lanjut sehingga petani benar-benar tahu cara penggunaan dan mengetahui keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan alat ini.

Selain bangga dengan produk dalam negeri ini, Heri Lelono juga berharap pendapatan para petani padi diseluruh tanah air bisa meningkat dengan mengurangi kehilangan gabah dilapangan. Pada akhirnya harapan pemerintah atas swasembada beras dapat tercapai, dan semoga pula beras dari Indonesia bisa diekspor kemanca negara. (Humas Gianyar/ww)

Tentang


Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ini adalah website resmi Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia.

Kontak Kami


info@gianyarkab.go.id

Jl. Ngurah Rai-Gianyar, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali 80511


© 2024 TIM SPBE Kabupaten Gianyar .