Sebanyak 174 crosser memadati arena balap Karya Karma Residence, Jl, Dharma Giri Buruan untuk beradu skill di Gianyar Enduro Race 2014 yang memperebutkan piala Bupati Gianyar. Event yang berlangsung selama satu hari ini dibuka secara resmi oleh Sekdakab. Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra, (26/4).
Ketua Panitia Penyelenggara, I Dewa Gede Alit Mudiarta mengatakan, Event ini merupakan kejuaran enduro lokal-nasional, karena didukung oleh pembalap nasional, klub atau komunitas motor offroad di seluruh Indonesia. Ajang adu adrenalin yang pertama kali di gelar di Gianyar ini tak hanya diikuti oleh dirtracker lokal Bali namun juga dari Jawa dan Kalimantan. Salah satu pembalap nasional yang turut serta dalam event ini yakni Peter Tanu Wijaya.
Ditambahkan Alit Mudiarta, pada event ini digunakan bentuk format peraturan kompetisi terbuka yang lebih disederhanakan, sehingga bisa diikuti baik oleh para pemula maupun pembalap senior. Dari total 8 kelas yang dibuka oleh panitia, ada satu kelas yang menarik yakni kelas lokal pemerintah. Pada kelas ini peserta berasal dari karyawan dan karyawati di Lingkungan Pemkab. Gianyar.
“Kejuaraan ini juga sebagai wadah bagi penggemar motor cross serta mengantisipasi balapan liar di jalan raya,” tambah Alit Mudiarta.
Sekdakab. Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra sangat menyambut baik pelaksanaan Gianyar Enduro Race 2014. Kegiatan ini selain dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke- 243 Kota Gianyar, juga sebagai ajang promosi baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional, bahwa Gianyar tak hanya kaya akan seni budaya namun juga kaya akan wisata alamnya.
“Terselenggaranya event ini menunjukkan Gianyar tak hanya kaya akan seni budaya, tapi juga kaya akan wisata alam,” terang Gus Gaga.
Seluruh dirtracker mania turut ambil bagian pada event ini berlomba menunjukkan kemampuan balapnya pada sirkuit yang dibuat lebih menantang. Jalur yang berlumpur membuat tak sedikit pembalap yang tergelincir, bahkan tak sedikit pula mesin motornya mati di tengah lintasan.
Dengan kondisi trek yang ada, serta sirkuit yang dikelilingi oleh persawahan sangat menjanjikan sehingga membuat peserta dapat maksimal mengembangkan kecepatan serta mampu memperlihatkan kemampuan terbaiknya. Persaingan di setiap kelasnyapun berlangsung seru. Para peserta diberikan waktu 15 menit untuk menaklukkan lintasan sepanjang 1 kilometer dengan handicap dan tingkat kesulitan yang bervariasi. Pemenang merupakan peserta yang mampu membukukan jumlah putaran terbanyak dalam kurun waktu tersebut. (Humas Gianyar/Set)