Sebanyak 271 Bendesa Pakraman se-Kabupaten Gianyar mengikuti kegiatan pelatihan dan sosialisasi hasil-hasil Keputusan Pasamuhan Agung Majelis Desa Pakraman Bali di Balai Budaya Gianyar (7/6).
Bendesa Madya Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Gianyar, Drh. A.A.Gde Alit Asmara menerangkan kegiatan dimaksud untuk peningkatan sumber daya bendesa pakraman dalam pemberdayaan desa pakraman menuju desa pakraman jagadhita. Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, Bendesa Agung Majelis Desa Pakraman (MDP) Bali, Jero Gede Putu Suwena Upadesha, SH dengan materi hasil-hasil Keputusan MDP Bali 2010. Sekretaris MDP Bali, Ketut Sumerta dengan materi manajemen dan organisasi.
Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya saat membuka kegiatan menyambut baik dengan kegiatan dalam upaya peningkatan sumberdaya Bendesa dalam pemberdayaan desa pakraman. Keberadaan desa pakraman memiliki andil yang sangat besar dalam kemajuan pembangunan.
Dinamika yang sering dihadapi desa pakraman saat ini adalah sengketa atau persoalan adat. Sengketa dan persoalan adat di desa pakraman tentunya akan dapat diselesaikan oleh desa pakraman bersangkutan, mengingat pemerintah dalam hal ini hanya dapat memediasi untuk mencari jalan pemecahannya.
Dalam mengatasi permasalah adat yang ada, semua pihak diharapkan memiliki budaya malu. Mengingat hal-hal kecil dan sepele yang kemudian pecah menjadi masalah adat membuat kita menjadi malu dilihat oleh orang luar bali, padahal kita dikenal sebagai masyarakat yang memiliki adat dan budaya yang adiluhung, ungkap WaBup.
Dalam kesempatan itu, Dewa Sutanaya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut serta bersama untuk menyelesaikan berbagai permasalahn adat yang muncul di Gianyar.
Sementara Ketua MMDP Bali, Jero Gede Suwena menerangkan, kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan diseluruh kabupaten/kota di Bali. Dengan sosialisasi hasil-hasil pasumuhan agung MDP in nantinya dapat ditindaklanjuti oleh bendesa pakraman ke seluruh masyarakat dan dijadikan pedoman dalam menciptakan kesukerta di desa pakraman. (Humas Gianyar)